Industri

Trimegah AM Bantah Terbitkan dan Kelola Reksa Dana Jiwasraya

  • JAKARTA – PT Trimegah Asset Management (Trim AM) menegaskan tidak pernah menerbitkan dan atau mengelola reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) untuk PT Asuransi Jiwasraya (Persero). “Kami tidak pernah melakukan kerjasama pengelolaan produk RDPT dengan Jiwasraya,”‘tegas Agus D. Priyambada, Corporate Secretary Trimegah di Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020. Lebih lanjut Agus mengatakan, sebagai manajer investasi Trim […]

<p>Ilustrasi Trimegah Aset Management. / Trimegah.com</p>

Ilustrasi Trimegah Aset Management. / Trimegah.com

(Istimewa)

JAKARTA – PT Trimegah Asset Management (Trim AM) menegaskan tidak pernah menerbitkan dan atau mengelola reksa dana penyertaan terbatas (RDPT) untuk PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

“Kami tidak pernah melakukan kerjasama pengelolaan produk RDPT dengan Jiwasraya,”‘tegas Agus D. Priyambada, Corporate Secretary Trimegah di Jakarta, Kamis, 16 Juli 2020.

Lebih lanjut Agus mengatakan, sebagai manajer investasi Trim AM senantiasa menjalankan kegiatan pengelolaan dana secara profesional sesuai ketentuan dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Hal tersebut tercermin dari kinerja Trim AM yang terus tumbuh positif sejak berdiri di tahun 2011.

“Kami bersyukur kepercayaan nasabah sangat baik dan itu tercermin dari terus bertambahnya jumlah nasabah maupun AUM. Potensi investasi di reksa dana masih sangat terbuka dan kami optimis kinerja Trim AM akan terus tumbuh berkelanjutan,” kata Agus.

Saat ini Trim AM memiliki dana kelolaan sebesar Rp16,5 trilliun dengan nasabah yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Dengan didukung oleh lebih dari 20 jaringan pemasaran di Indonesia, Trim AM terus mengedepankan profesionalisme dan fiduciary duty dalam mengelola dana nasabahnya.

Peluang Investasi Reksa Dana

Agus menjelaskan, di tengah pandemi COVID-19 ini sejatinya nasabah memiliki peluang untuk berinvestasi di reksa dana. Hal ini lantaran banyak underlying aset reksa dana seperti saham, mengalami koreksi sehingga dibawah harga wajarnya.

Dengan fundamental ekonomi Indonesia yang tetap prospektif, dalam panjang potensi terjadinya rebound atas saham-saham tersebut sangat besar.

“Dalam berbagai krisis selalu ada peluang dan itu sudah terbukti ketika krisis 1998 dan 2008. Karena itu pandemi ini juga bisa menjadi peluang bagi nasabah reksa dana untuk mendapatkan return investasi yang optimal dalam jangka panjang,” jelas Agus. (SKO)