PGN Gandeng Rekind Bakal Pasok Gas 192 BBTUD untuk Proyek JTB
JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN bekerja sama dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) terkait kegiatan praproduksi sumur Jambaran-Tiung Biru (JTB). Gas yang akan dikelola dari proyek ini mencapai 192 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD). Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengungkapkan, kerja sama ini merupakan komitmen untuk meningkatkan produksi migas […]

Aprilia Ciptaning
Author


PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN sebagai subholding gas PT Pertamina Persero) mencatat peningkatan kinerja penjualan sepanjang kuartal I-2021.
Pada periode ini, PGN berhasil membukukan pendapatan sebesar US$733,15 juta atau setara Rp10,3 triliun (asumsi kurs Rp14.147 per dolar Amerika Serikat). / Perseroan
JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk atau PGN bekerja sama dengan PT Rekayasa Industri (Rekind) terkait kegiatan praproduksi sumur Jambaran-Tiung Biru (JTB).
Gas yang akan dikelola dari proyek ini mencapai 192 Billion British Thermal Unit Per Day (BBTUD).
Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto mengungkapkan, kerja sama ini merupakan komitmen untuk meningkatkan produksi migas pada proyek backbone energi nasional.
“Gas bumi dari JTB dapat diutilisasi untuk pemenuhan permintaan gas di Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Penyalurannya untuk sektor industri, rumah tangga, transportasi, dan pembangkit listrik,” mengutip siaran pers, Jumat, 11 Juni 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Dalam hal ini, Rekind akan berperan sebagai kontraktor utama gas processing facility (GPF) dalam proyek JTB.
Gas bumi yang diperlukan untuk proses commisioning sendiri sebesar 4-8 BBTUD yang dijalankan selama 6-8 bulan.
Haryo menambahkan, gas dari JTB dapat dialirkan melalui pipa transmisi Gresik Semarang. Dengan cadangan gas sebesar 2,5 Trillion Cubic Feet(Tcf), diharapkan JTB dapat menciptakan multiplier effect dan membantu mengatasi defisit pasokan gas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Proyek JTB diklaim mampu menunjang upaya pengembangan energi bersih gas bumi di masa transisi energi.
“Selain untuk kemandirian nasional, JTB akan berperan penting dalam upaya bauran energi nasional yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025,” tambahnya.
Sebagai informasi, JTB merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) dari sektor minyak dan gas (Migas) yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109 Tahun 2020.
Selain penting bagi perekonomian di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, proyek ini akan mendukung perekonomian nasional. Haryo bilang, aktifnya produksi di lapangan tersebut dapat membantu pemenuhan gas di sektor kelistrikan sehingga mendukung komersial industri, transportasi, UMKM ataupun rumah tangga. (RCS)
