Penyaluran Minyak Goreng Curah Capai 800 Ton Per Hari, Harga Minyak Tetap Melonjak

JAKARTA- Isu kelangkaan minyak goreng curah masih bergulir. Namun, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan jumlah penyaluran minyak goreng curah mengalami kenaikan pada April ini. 

Menperin menyebutkan pada April 2022, ada kenaikkan penyaluran minyak goreng curah sebesar rata-rata 800 Ton per hari atau meningkat sebanyak 16% bila dibanding penyaluran bulan Maret.

Hal ini mendapatkan apresiasi oleh Menperin karena pelaku industri minyak goreng curah telah memenuhi kewajibannya sesuai Permenperin no. 8 Tahun 2022.

“Kita harus punya semangat optimistis serta rasa patriotisme dan nasionalisme yang sama dalam menjalankan program pemerintah ini. Oleh karena itu, industri harus berkomitmen dalam menyanggupi untuk produksi, sedangkan distributor dan pengecer melakukan proses distribusi MGC bersubsidi ini,” ungkap Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian dalam keterangan resminya

Jika dilihat dari data yang dilansir dari data SIMIRAH per tanggal 7 April 2022, total MGC bersubsidi yang telah disalurkan oleh perusahaan peserta program sebesar 63.916 ton selama 14 hari, atau rata-rata distribusi mencapai 4.640 ton per hari.

Dengan keseluruhan total kebutuhan nasional mencapai 78.294 ton per 14 hari, atau realisasi distribusi secara nasional telah menyentuh angka 81,6%.

Program Minyak Goreng Curah bersubsidi ini merupakan salah satu cara bagi pemerintah untuk memperbaiki kelangkaan yang terjadi sebelumnya dan memenuhi stok untuk masyarakat dengan menyediakan minyak goreng yang terjangkau.

Namun berdasarkan pantauan TrenAsia. Com di Alfamart, Indomart dan toko kelontong  pada Senin, 11 April 2022 harga minyak goreng 2 liter masih menyentuh angka Rp44.900 - Rp52.500 dengan stok yang melimpah di setiap ritel tersebut.

Penuh Tantangan

Agus mengatakan meskipun upaya penyediaan MGC banyak tantangan namun Ia dan jajarannya berusaha melakukan pengawasan yang ketat dalam pendistribusiannya. Ini dilakukan membentuk satgas gabungan untuk memperkuat pengawasan di semua lini sektor.

“Ini adalah upaya untuk menegakkan aturan-aturan terkait penyediaan MGC. Kami tegaskan bahwa pengawasan melekat ini merupakan upaya kami melakukan pembinaan terhadap pihak-pihak yang belum patuh terhadap aturan. Bila dalam pengawasan masih ditemukan pelanggaran, Kemenperin tidak akan segan menerapkan sanksi sesuai dengan Permenperin no. 8 Tahun 2022,” tegas Agus menanggapi tantangan dalam pendistribusian MGC

Kemenperin akan memberi sanksi tegas kepada pelaku yang melakukan kecurangan dengan teguran tertulis,denda dan yang paling parah hingga pembekuan izin usaha.

Sanksi ini tak pandang bulu baik bagi perusahaan produsen, distributor dan pengecer akan diberikan sanksi apabila melanggar ketentuan yaitu menyalurkan Minyak Goreng Curah Bersubsidi untuk repacker, industri menengah dan besar, serta ekspor.

Serta Kemenperin memastikan rakyat yang menerima penyaluran Minyak Goreng Curah Bersubsidi atau BLT akan mendapatkan haknya.