Dukung Ekonomi Pariwisata Bali, Subholding Gas Pertamina (PGN) Pasok Energi Gas ke Sejumlah Hotel
- Dukung Ekonomi Pariwisata Bali, PGN Pasok Energi Gas ke Sejumlah Hotel BALI – PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang merupakan Subholding Gas Pertamina berkomit

Drean Muhyil Ihsan
Author


BALI – PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang merupakan Subholding Gas Pertamina berkomitmen memperluas pemanfaatan gas bumi non pipa yakni CNG dan LNG di Pulau Bali.
Melalui hal itu, perseroan berharap dapat memberikan manfaat efisiensi bagi pengguna di berbagai sektor. Saat ini, pengguna gas bumi di Bali rata-rata bergerak pada sektor komersial seperti hotel, restoran, kafe.
Direktur Utama Pertagas Niaga, Aminuddin menjelaskan bahwa sama halnya dengan gas bumi yang disalurkan dengan pipa, penggunaan CNG maupun LNG memiliki keunggulan mendorong daya saing brand produk maupun jasa.
Ketersediaan pasokan selama 24 jam penuh juga dinilai menjadi nilai lebih, sehingga pelanggan tidak akan mengalami kendala kehabisan bahan bakar.
“Tidak hanya sisi penurunan cost produksi pada biaya yang dibayarkan, konsumen selama memakai gas bumi akan mendapatkan manfaat lain seperti sustainability operasi dan layanan,” ujarnya belum lama ini.
Harga gas bumi dalam hal ini CNG dinilai lebih kompetitif dan stabil dibandingkan energi fosil lainnya. Selain itu, perhitungan perencanaan biaya energi juga lebih akuntabel, karena pemakaian gas bumi dapat diperhitungkan secara riil dan dapat digunakan sebagai basis data pengelolaan biaya operasional.
Aminuddin melanjutkan, dengan harga yang lebih kompetitif juga akan berdampak positif bagi pelanggan. Bali sebagai destinasi wisata diharapkan semakin meningkatkan daya saing ekonomi dan pemanfaatan CNG dapat menjadi salah satu penopang energi bersih di Bali.
PT Pertagas Niaga selaku afiliasi Subholding Gas Niaga telah menginisiasi penyaluran gas bumi non pipa di Bali, mengingat Bali merupakan salah satu wilayah yang belum terkoneksi jaringan gas bumi Subholding Gas Group.
Sebagai contoh, suplai CNG oleh Pertagas Niaga bekerja sama dengan Patra Logistik yang telah dilakukan ke The Trans Resort Bali, Badung yang merupakan konsumen pelopor CNG di Pulau Dewata.
Manfaat LNG dan CNG di Sektor Komersial
Aminuddin bilang, potensi konsumen terus meningkat, sehingga PGN Group berusaha menopang dengan alternatif gas bumi dalam bentuk LNG dengan manfaat yang serupa. Conrad Hotel dan SOL by Melia merupakan contoh pelanggan Pertagas Niaga yang menggunakan LNG.
“Perluasan CNG dan LNG yang masif ini juga bagian dari upaya Subholding Gas Pertamina untuk berkontribusi mengurangi impor energi dan menghemat subsidi LPG agar lebih tepat sasaran,” tutur dia.
Sementara itu, General Manager Trans Resort Bali Alex Jovanovich menyambut hangat kerja sama dalam pemanfaatan CNG yang selaras dengan komitmen Trans Resort Bali dalam menggunakan energi bersih.
Trans Resort Bali menjadi hotel pertama di Bali yang menggunakan CNG yang telah tersertifikasi dan menjadi kiblat pemanfaatan CNG oleh hotel-hotel lainnya.
Trans Resort Bali sendiri memakai CNG yang disalurkan menggunakan cradle berkapasitas 60 M³ dan infrastruktur penunjang yaitu PRS (Pressure Reducting System).
Menurutnya, penggunaan energi dalam industri perhotelan sangat penting untuk meningkatkan komitmen pengelolaan operasi perusahaan yang lebih berkelanjutan, selaras dengan semangat dan visi Trans Resort menjadi hotel yang menjalankan prinsip ESG. Di Trans Resort Bali, biaya untuk energi memiliki porsi 8% dari total biaya operasional.
"Kami membuat meterik untuk penggunaan clean energy. Tentunya agar lebih reliable, bersih, dan tidak terlalu membutuhkan banyak penyesuaian dengan peralatan dapur yang sudah ada. Dengan pemakaian CNG, maintenance dapur menjadi lebih minim," ungkap Alex.
Biasanya, Trans Resort Bali melakukan maintenance dapur setiap satu bulan sekali. Namun dengan CNG, selama 6 bulan ini, dapur tidak memerlukan maintenance karena nyala api tetap stabil dan bersih. Alex juga mengutamakan penggunaan energi yang aman, sehingga CNG menjadi pilihan yang tepat.
Selain CNG, gas bumi non pipa Subholding Gas juga disalurkan berupa LNG. Conrad Hotel menjadi hotel pertama di Bali yang memakai LNG untuk kebutuhan dapur, boiler, dan obor. Kebutuhan LNG di Conrad Hotel cukup besar, sehingga disalurkan menggunakan LNG Isotank berkapasitas 9.000 M³.
“Komitmen pencapaian NZE dan carbon cutting dapat menjadi nilai tambah tersendiri bagi pelanggan dan seluruh stakeholder. Pencapaian pengurangan emisi karbon sebanyak 40% saat ini merupakan angka yang cukup baik," ujar General Manager Conrad Hotel, Kevin Girard.
Hotel selanjutnya yang menggunakan LNG adalah SOL by Melia untuk kebutuhan dapur. LNG disalurkan menggunakan infrastruktur microbulk berkapatias 3000 M³.
“SOL mempunyai concern pada kampanye penggunaan energi bersih. Maintenance pun lebih minim, karena energi (LNG) ini lebih bersih. Untuk tamu kami yang European Market, hal tersebut sangat berpengaruh," ujar Agus Mauro, Owner SOL by Melia.
Penetrasi pasar gas bumi di Bali juga diperkuat oleh PT Gagas Energi Indonesia sebagai afiliasi Subholding Gas Pertamina yang bergerak di bidang penyediaan gas bumi non pipa. Salah satu pelanggan PT Gagas yaitu PT Puri Saron yang bergerak di bidang perhotelan.
Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah mengungkapkan, penyaluran CNG di Pulau Bali untuk beberapa pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan, diperkiraan mencapai 3.000 M³ per bulan. Sedangkan proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 M³ per bulan di akhir 2022.
“Subholding Gas Group dan afiliasinya bersinergi untuk mengakselerasi pemanfaatan gas bumi dalam bentuk CNG maupun LNG melalui berbagai macam moda transportasi gas,” tutup Hardiansyah.

Drean Muhyil Ihsan
Editor
