BLU-PIP dan UN Women Teken MoU Permodalan Khusus Pelaku UMKM Perempuan
- BLU-PIP menyalurkan pembiayaan UMi bagi para pelaku usaha ultra mikro yang belum dapat dijangkau oleh perbankan. MoU ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam mempromosikan pemenuhan hak perempuan untuk kesempatan ekonomi yang setara

Ananda Astri Dianka
Author


Pekerja menata produk handycraft “Gartinis Corner” di gerai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mitra binaan Pertamina di Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2020. Pengusaha UMKM yang bisnisnya tertekan pelemahan ekonomi akibat pandemi corona, PT Pertamina akan memberikan bantuan agar pengusaha UMKM bisa bangkit dan kembali memulai bisnisnya. Manager SMEPP Pertamina, Rudi Ariffianto menjelaskan, pelaku UMKM yang menjadi mitra binaan Pertamina akan mendapatkan fasilitas pembiayaan yang mudah dan murah. Penyaluran Dana Pinjaman Program Kemitraan diberikan dengan nilai hingga Rp 200 juta dan jasa administrasi sebesar 3 persen per tahun. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA – Badan Layanan Umum Pusat Investasi Pemerintah (BLU-PIP) sebagai koordinator dana program pembiayaan ultra mikro (UMi) dan Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women), melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan pelaku usaha ultra mikro di Indonesia.
BLU-PIP menyalurkan pembiayaan UMi bagi para pelaku usaha ultra mikro yang belum dapat dijangkau oleh perbankan. MoU ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dalam mempromosikan pemenuhan hak perempuan untuk kesempatan ekonomi yang setara.
“Sekitar 99 persen bisnis di Indonesia dikategorikan sebagai (UMKM). Dan 60 persen UMKM yang terdaftar di Indonesia, dikelola oleh perempuan,” kata Direktur Utama BLU-PIP, Ririn Kadariyah dalam keterangan resmi, Kamis 23 Desember 2021.
- Temukan 4.500 Sumur Minyak Ilegal di Indonesia, Kementerian ESDM Revisi Aturan Hukum
- Soal Kehadiran Metaverse, Jokowi Ungkap Bisikan Mark Zuckerberg Tahun 2016
- Pertamina Hulu Rokan Targetkan Produksi Minyak 300 Ribu BOPD pada 2025
Menurutnya, perempuan di Indonesia menghadapi keterbatasan akses ke pengembangan keterampilan dan jaringan usaha. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh norma sosial dan budaya yang diskriminatif, sehingga memberikan tantangan bagi mereka dalam memulai dan mengembangkan usaha.
Sejak digulirkan pada 2017 hingga 21 Desember 2021, secara kumulatif pembiayaan UMi telah melayani 5,38 juta pelaku usaha ultra mikro. Di mana 95% di antaranya merupakan pelaku usaha perempuan dengan nilai penyaluran lebih dari Rp18 triliun dan menjangkau 503 kabupaten/kota dari 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
“Tugas utama kami memang dari aspek permodalan, tetapi masih banyak aspek lain yang bisa kita kembangkan,” tambah dia.
Salah satunya melalui pembuatan modul yang sensitif gender dan disesuaikan dengan kebutuhan para debitur UMi hingga pelatihan secara langsung.
- Nasib Private Placement Bumi Resources (BUMI) Ditentukan Besok
- Sabet 3 Penghargaan, Amar Bank Buktikan Performa Bank Digital
- Tutup Tahun 2021, Layanan BBM Satu Harga Pertamina Sentuh 321 Titik
Adapun fokus utama dari kemitraan ini antara lain, pertama, mendukung pelaku usaha ultra mikro perempuan, termasuk debitur UMi perempuan, melalui pengembangan kapasitas dan peningkatan pengetahuan.
Kedua, meningkatkan kapasitas para pendamping atau Account Officer UMi guna meningkatkan pengetahuan tentang kesetaraan gender dan kewirausahaan.
Ketiga, mempromosikan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) kepada para pemangku kepentingan agar dapat mengintegrasikan kesetaraan gender ke dalam praktik dan budaya bisnis mereka.

Vega Aulia
Editor
