Asing Mulai Cabut dari Bursa RI Bikin IHSG Merah, Saham-Saham Ini Dilego
Asing yang sejak pembukaan bursa 2021 terus mencetak net buy kini mulai cabut dari bursa RI. Tercatat, sudah terjadi net sell Rp119,71 miliar hingga sesi satu di akhir pekan ini.

Fajar Yusuf Rasdianto
Author


Pewarta mengambil gambar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Jum’at, 20 November 2020. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
(Istimewa)JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I Jumat, 15 Januari 2021 harus parkir di zona merah untuk melanjutkan koreksi wajar kemarin. Laju indeks melemah 53,68 poin atau 0,84% ke posisi 6.374,63.
Saham-saham di sektor aneka industri dan finansial menjadi penekan laju indeks dengan pelemahan masing-masing 1,34% dan 1,27%. Pun demikian dengan saham-saham big caps di indeks LQ45 yang turut lengser 1,28%.
Berdasarkan data RTI Business, indeks pada sesi I ini hanya mencatatkan transaksi Rp13,8 triliun. Volume saham terjual juga tidak banyak hanya 16,2 miliar lot dengan frekuensi 1,09 juta kali.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- Tandingi Telkomsel dan Indosat, Smartfren Segera Luncurkan Jaringan 5G
- Bangga! 4,8 Ton Produk Tempe Olahan UKM Indonesia Dinikmati Masyarakat Jepang
Asing yang sejak pembukaan bursa 2021 terus mencetak net buy kini mulai cabut dari bursa RI. Tercatat, sudah terjadi net sell Rp119,71 miliar hingga sesi satu di akhir pekan ini.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi saham yang paling banyak dilego asing dengan net sell Rp89,3 miliar. Ada pula saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp32,5 miliar.
Sebaliknya, PT Bank Jago Tbk (ARTO) menjadi saham yang paling banyak diburu dengan total net buy asing Rp61,6 miliar. Bersamanya, ada juga PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang mencatatkan net buy Rp48,4 miliar.
Dalam jajaran top gainers, saham PT MD Pictures Tbk (FILM) bertengger di posisi pertama saham paling cuan dengan peningkatan harga 20% atau 56 poin ke level Rp336 per lembar. Di posisi kedua, ada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) yang melesat 10,65% sebesar 90 poin ke level Rp935 per lembar.
Sementara di senarai top losers, bercokol PT Negeri Mega Persada Tbk (ENRG) di posisi pertama dengan pelemahan 3,97% atau 6 poin ke level Rp145 per lembar. Lalu PT Indika Energy Tbk (INDY) yang amblas 3,74% sebesar 70 poin ke level Rp1.800 per lembar.
