Wiku Adisasmito

JAKARTA – Serial pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlarut-larut banyak dikiritik karena tidak efektif. Tak habis akal, pemerintah kemudian mengeluarkan konsep anyar yakni pembatasan sosial  berskala mikro (PSBM). Presiden Joko Widodo mengklaim PSBM lebih efektif mengentikan penularan sekaligus meminimalisasi risiko kerugian ekonomi. “Maksudnya pak Presiden adalah kebijakan PSBB yang dilaksanakan di tingkat yang kecil, […]

<p>Suasana ruas jalan ibukota saat pemberlakuan kembali PSBB di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin, 14 September 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua atau PSBB pengetatan, yang berlaku selama dua pekan mulai Senin, 14 September 2020 hingga 27 September 2020. Penerapan PSBB itu mengacu pada Pergub Nomor 88 Tahun 2020 terkait perubahan Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Suasana ruas jalan ibukota saat pemberlakuan kembali PSBB di Jalan Sudirman, Jakarta, Senin, 14 September 2020. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) jilid dua atau PSBB pengetatan, yang berlaku selama dua pekan mulai Senin, 14 September 2020 hingga 27 September 2020. Penerapan PSBB itu mengacu pada Pergub Nomor 88 Tahun 2020 terkait perubahan Pergub Nomor 33 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan PSBB dalam Penanganan Covid-19 di DKI Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

<p>Petugas mengambil sampel darah warga yang mengikuti Mobile Rapid Test (tes bergerak) yang diadakan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 di Jakarta, Selasa, 21 Juli 2020.  Tes cepat secara massal ini diadakan untuk mendeteksi paparan virus corona di masyarakat, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi zona merah COVID-19. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Zona Merah Berkurang, Tracing Harus Diperkuat

JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengatakan zonasi risiko tinggi berkurang menjadi 33 kabupaten/kota  dari sebelumnya 44 Kab/kota. Kini, tercatat ada 33 kabupaten/kota tergolong risiko tinggi, 194 kabupaten/kota risiko rendah, 163 kabupaten/kota, tidak ada kasus baru sebanyak 51 kabupaten/kota, dan 35 kabupaten/kota tidak terdampak kasus. “Untuk zonasi risiko tinggi pada minggu lalu ada 44 […]