Presidential Threshold
Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengkritik keputusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold), Bamsoet menyoroti potensi fragmentasi politik, polarisasi masyarakat, dan biaya pemilu yang meningkat


Bambang Soesatyo


Sederet Nama yang Berpotensi Nyapres Setelah Presidential Threshold Dihapus
Kondisi ini menciptakan ruang bagi partai-partai kecil untuk memainkan peran strategis dalam menentukan arah dukungan politik.


MK Hapus Presidential Threshold, Begini Tanggapan Sejumlah Partai
MK memutuskan bahwa syarat dukungan minimal 20 persen kursi DPR RI atau 25 persen suara sah nasional bertentangan dengan UUD 1945 karena melanggar hak politik partai non-parlemen dan menciptakan polarisasi politik yang membahayakan persatuan bangsa.


Akhir Perjuangan Panjang, MK Hapus Pasal Presidential Threshold di UU Pemilu
Upaya untuk menghapus merupakan presidential threshold perjuangan panjang. Pasal ini bahkan sudah digugat sebanyak 36 kali tetapi selalu ditolak oleh MK.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
