Evergrande
Indonesia tak sepenuhnya imun dari gejala China. Dalam empat tahun terakhir (2020–2024), harga properti domestik naik rata-rata lebih dari 10% per tahun, jauh melampaui kenaikan gaji rata-rata di bawah 7%. Rasio utang pengembang juga naik dari 45% menjadi 55%.


Ilustrasi kawasan properti di China.


Skandal Properti Terbesar China: Evergrande Gelembungkan Pendapatan Hingga Rp1.226 Triliun
Otoritas China menuduh perusahaan properti raksasa itu dan pendirinya, Xu Jiayin, telah menggelembungkan pendapatan hingga mencapai jumlah yang mencengangkan, yakni sekitar US$78 miliar atau sekitar Rp1.226 triliun (kurs Rp15.720) dalam dua tahun terakhir.


Raksasa Properti China Terus Meningkatkan Performa
Evergrande juga mencatatkan kerugian bersih gabungan sebesar US$81 miliar (Rp1,23 kuadriliun) pada rentan waktu antara tahun 2021-2022.


Raksasa Properti China Evergrande Umumkan Bangkrut
Perusahaan properti asal China itu diketahui memiliki utang hingga US$330 miliar atau setara Rp5.000 triliun yang sudah jatuh tempo. Runtuhnya Evergrande menggambarkan krisis properti yang sedang terjadi di Negeri Tirai Bambu.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
