Co Firing
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai program Co-firing ini dilakukan untuk menekan emisi karbon dalam mendukung transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE). Co-firing tidak hanya mampu mengurangi emisi karbon, tetapi juga memberdayakan masyarakat dalam pengolahan bahan biomasa sehingga dapat mengembangkan ekonomi kerakyatan.


Kawasan tambang batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)


Program Cofiring di 43 PLTU, Kurangi Emisi Karbon 1,1 Juta Ton
Cofiring adalah proses pembakaran campuran bahan bakar fosil dengan bahan bakar EBT, seperti biomassa, biogas, atau hidrogen.


Transisi Energi Hijau, PLN Terapkan Co-firing 6 Persen di PLTU Paiton
PT PLN (Persero) melalui anak usahanya PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) menerapkan penggunaan biomassa sebesar 6% untuk bahan bakar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).


Transisi Energi Fosil Ke EBT Tanpa Andalkan APBN, DEN: Harus Siasati
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha menilai bahwa transisi energi fosil ke EBT tanpa mengandalkan APBN bukan hal yang mudah.
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
