Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indoensia

Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DKI Jakarta meminta pemerintah provinsi memberikan kelonggaran untuk izin operasional mal di Jakarta selama pandemi COVID-19.

<p>Suasana lengang akibat tenant yang tutup di area salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Pejaten, Jakarta, Jum&#8217;at (10/4/2020). Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar membuat sejumlah pusat perbelanjaan kembali memperpanjang masa penutupan sampai 19 April sebagai upaya mencegah penyebaran wabah COVID-19. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Suasana lengang akibat tenant yang tutup di area salah satu pusat perbelanjaan di kawasan Pejaten, Jakarta, Jum’at (10/4/2020). Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar membuat sejumlah pusat perbelanjaan kembali memperpanjang masa penutupan sampai 19 April sebagai upaya mencegah penyebaran wabah COVID-19. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

<p>Pekerja menata barang dagangan di salah satu toko kawasan Pasar Baru, Jakarta, Kamis 11 Juni 2020. Meski masih dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, pusat perbelanjaan tersebut mulai dibuka kembali dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 menuju pemberlakuan kenormalan baru. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Ritel dan Mal Kiamat!

Kondisi diperburuk akibat adanya pernyataan resesi ekonomi dan pembatasan sosial berskala besar jilid II di DKI Jakarta.

<p>Suasana pengunjung dan sejumlah tenant mal Senayan City yang kembali dibuka di Jakarta, Senin 15 Juni 2020. Pusat-pusat perbelanjaan di DKI Jakarta secara resmi dibuka mulai hari ini, Senin, 15 Juni 2020, seiring jadwal pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada pekan lalu memastikan pembukaan mal di Ibu Kota akan disertai dengan pengawasan ketat terutama terhadap protokol COVID-19. Jumlah pengunjung mal dibatasi maksimum 50% dari total kapasitas. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Ratusan Ribu Karyawan Mal Terancam PHK, Pengusaha Minta Stimulus Pemerintah

Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah memperkiran ada sekitar 100.000 pegawai sektor ritel bakal dirumahkan akibat kondisi buruk ini.