Tren Pasar

Siapa Bintang LQ45 di Balik Pesta IHSG Pekan Lalu? Ini Daftarnya

  • Kembalinya investor asing menjadi bensin utama yang membuat IHSG dan saham-saham LQ45 berpesta pora pekan ini. Reli tersebut melahirkan 7 saham juara, dipimpin oleh ARTO yang meroket +17%, disusul oleh BBTN (+14%) hingga TLKM (+12%).
Ilustrasi Bursa - Panji 5.jpg
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis 12 Januari 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Sejumlah saham elite yang tergabung dalam indeks LQ45 menunjukkan performa luar biasa pada pekan perdagangan 11-15 Agustus 2025. Saham-sam dari sektor perbankan, telekomunikasi, dan ritel berhasil terbang dan mencatatkan keuntungan belasan persen.

Reli kencang pada saham-saham unggulan inilah yang menjadi motor utama di balik 'pesta pora' Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini. Kinerja solid dari para jawara LQ45 ini berhasil mendorong IHSG mencatatkan rekor tertinggi barunya.

Lantas, siapa saja saham-saham penghuni LQ45 yang menjadi bintang utama pekan ini? Dan bagaimana sebenarnya dampak dari performa gemilang mereka terhadap pergerakan pasar? Mari kita bedah tuntas rapor lengkap dari para jawara bursa ini.

1. Para Juara LQ45 Pekan Ini

Sektor perbankan, terutama bank digital dan BUMN, menjadi juara utama pekan ini. PT Bank Jago Tbk (ARTO) memimpin reli dengan kenaikan fantastis +17,20% dan ditutup di level harga Rp2.180 per saham.

Tidak ketinggalan, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga melesat +14,80% ke harga Rp1.280. Raksasa perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga naik signifikan sebesar +11,35% dan parkir di level Rp4.120.

Di luar perbankan, saham ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) juga 'mengamuk' dengan kenaikan +13,33% ke Rp1.360. Saham telekomunikasi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) juga kompak terbang masing-masing +12,59% ke Rp3.310 dan +10,61% ke Rp2.920.

Saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) juga tidak mau ketinggalan pesta IHSG sepanjang pekan kemarin. Emiten properti itu berhasil menguat +8,38% dalam sepekan dan ditutup di level harga Rp1.035 per lembarnya.

2. Dampaknya: IHSG Cetak Rekor Bersejarah

Reli serempak dari para 'juara' LQ45 ini secara langsung mendorong IHSG mencatatkan kinerja yang spektakuler. Sepanjang pekan ini, IHSG berhasil melesat 4,84% dan ditutup di level rekor baru 7.898,3.

Puncaknya terjadi pada Jumat, 15 Agustus 2025, di mana IHSG untuk pertama kalinya dalam sejarah berhasil menyentuh level psikologis 8.000. Momen bersejarah ini dikonfirmasi langsung dalam keterangan resmi bursa.

Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, merinci pencapaian tersebut. “IHSG intraday tertinggi berhasil menyentuh level 8.017,068 sebelum ditutup di level 7.898,375,” katanya. Momen ini terjadi tepat saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato kenegaraan.

3. Bensin Utama: Asing Comeback & Transaksi Ramai

Bensin utama di balik reli fantastis ini adalah kembalinya kepercayaan investor asing ke pasar domestik. Setelah berminggu-minggu melakukan aksi jual, investor asing akhirnya comeback dan mencatatkan pembelian bersih Rp1,31 triliun pekan ini.

Selain itu, aktivitas perdagangan di bursa juga terpantau sangat ramai. Rata-rata nilai transaksi harian meroket 24,86%menjadi Rp21,32 triliun, menunjukkan bahwa likuiditas di pasar sangat tebal dan mendukung terjadinya penguatan.

4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?

Menurut analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim, pencapaian rekor baru ini adalah sinyal optimisme yang sangat kuat. Namun, ia juga mengingatkan agar investor tetap waspada terhadap potensi aksi ambil untung atau profit taking jangka pendek.

"Investor juga mencermati pidato kenegaraan dan nota keuangan RAPBN 2026," ujar Ratna. Artinya, arah kebijakan fiskal pemerintah ke depan akan menjadi sentimen penting yang memengaruhi pergerakan pasar selanjutnya.

Bagi investor ritel, reli yang didukung oleh kenaikan volume, frekuensi, dan kembalinya dana asing adalah pertanda yang baik. Namun, tetap penting untuk selektif dan tidak terbawa euforia, karena pasar selalu dinamis.