Tren Pasar

Laba Emiten Haji Isam Fantastis, Saham ARA, Tapi Kok Masuk Radar UMA?

  • Kinerja fundamental yang luar biasa ini sontak direspons liar oleh pasar. Saham afiliasi Haji Isam, PGUN yang sebelumnya bergerak landai, tiba-tiba meroket tajam dalam sepekan terakhir.
Panen Kelapa Sawit - Panji 8.jpg
Nampak seorang petani tengah melakukan panen tanaman kelapa sawit di kawasan Bogor Jawa Barat, Kamis 28 Mei 2021. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA – Emiten kelapa sawit yang terafiliasi dengan konglomerat Haji Isam, PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), baru saja merilis laporan keuangan semester I-2025 yang sangat spektakuler. Laba bersih perusahaan tercatat 'meledak' hingga 690% secara tahunan.

Kinerja fundamental yang luar biasa ini sontak direspons liar oleh pasar. Saham PGUN yang sebelumnya bergerak landai, tiba-tiba meroket tajam dalam sepekan terakhir, memberikan keuntungan fantastis bagi para pemegang sahamnya.

Namun di tengah pesta pora ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) justru menyalakan 'alarm' waspada. Reli liar yang membuat harganya meroket lebih dari 100% ini membuat bursa menyematkan status Unusual Market Activity (UMA) pada saham PGUN.

1. Rapor Keuangan 'Sultan': Laba Meledak 690%

Mari kita bedah dulu kabar baiknya. PGUN berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp83,53 miliar pada paruh pertama tahun 2025. Angka ini merupakan sebuah lompatan dahsyat 690% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp10,57 miliar.

Ledakan laba ini ditopang oleh dua faktor utama. Pertama, penjualan bersih perusahaan berhasil naik kuat sebesar 48,9%. Kedua, PGUN juga sukses melakukan efisiensi, yang terlihat dari menyusutnya beban umum, administrasi, dan beban keuangan.

2. Reaksi Pasar: Dari 'Tidur' Hingga ARA Berjilid-jilid

Laporan keuangan ini langsung menjadi 'bensin' bagi harga saham PGUN. Padahal, pada awal Juli, saham ini masih 'tertidur' atau bergerak sideways di level harga Rp555 per saham, seolah tidak ada peminat yang meliriknya.

Titik baliknya terjadi pada 21 Juli 2025, di mana harga sahamnya mulai bergerak naik ke level Rp710. Sejak saat itu, minat beli investor terus meningkat secara agresif, mendorong harga sahamnya naik lebih tinggi setiap harinya.

Puncaknya terjadi pada perdagangan hari ini, Senin, 28 Juli 2025. Saham PGUN terkunci di batas atasnya atau Auto Rejection Atas (ARA) dengan kenaikan +24,59% dan berhasil parkir di level harga Rp1.140 per saham.

3. 'Alarm' dari Bursa: Status Unusual Market Activity (UMA)

Di sinilah letak kontrasnya. Meskipun fundamentalnya bagus, kenaikan harga saham PGUN yang terlalu cepat dianggap tidak wajar oleh Bursa Efek Indonesia. Oleh karena itu, bursa menyematkan status UMA sebagai bentuk peringatan kepada pasar.

Penting untuk dicatat, status UMA tidak serta-merta berarti ada pelanggaran. Namun, ini adalah sinyal dari bursa bahwa mereka sedang mencermati secara mendalam pola transaksi saham ini. BEI pun mengimbau investor untuk ekstra hati-hati.

4. Jadi, Peluang atau Jebakan Bagi Investor?

Kondisi ini menyajikan sebuah dilema klasik bagi investor ritel. Di satu sisi, kinerja fundamental PGUN yang menunjukkan laba meroket 690% adalah sebuah sinyal bullish yang sangat kuat dan sulit untuk diabaikan.

Namun di sisi lain, 'alarm' UMA dari bursa adalah sebuah bendera merah (red flag). Ini menandakan bahwa harga sahamnya sangat volatil dan berisiko tinggi mengalami koreksi tajam. Investor disarankan untuk mempertimbangkan kedua sisi ini sebelum mengambil keputusan investasi.