Tren Pasar

Harga Emas Dunia Nyaris Sentuh Rp62 Juta, Diprediksi Bullish hingga 2026

  • Harga emas dunia terus menanjak dan hampir menembus US$4.000 per ons. Analis menilai tren bullish berlanjut hingga 2026, didorong melemahnya dolar AS dan lonjakan permintaan global.
<p>Pramuniaga menunjukkan emas batangan di Cikini Gold Center, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Harga emas 24 karat keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 17.000 per gram pada Rabu (8/4) berada di posisi Rp 946.000 per 1 Gram, setelah tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada harga Rp 963.000 per 1 Gram pada Selasa (7/4). Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Pramuniaga menunjukkan emas batangan di Cikini Gold Center, Jakarta, Rabu (8/4/2020). Harga emas 24 karat keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun Rp 17.000 per gram pada Rabu (8/4) berada di posisi Rp 946.000 per 1 Gram, setelah tembus rekor tertinggi sepanjang sejarah pada harga Rp 963.000 per 1 Gram pada Selasa (7/4). Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – Harga emas dunia kian mendekati level psikologis US$4.000 per ons atau setara dengan Rp62 Juta per ons dengan asumsi kurs Rp15.500 per US$. Tim analis Bareksa menilai investor perlu mencermati tren ini, mengingat berbagai lembaga internasional memperkirakan logam mulia masih menyimpan potensi kenaikan lebih lanjut.

Mengutip investing.com, harga emas spot tercatat mencapai US$3.818 per ons pada perdagangan Senin 29 September 2025, pukul 13.15 WIB. Tak berselang lama, harga emas berjangka Desember 2025 juga menembus US$3.842 per ons pada pukul 13.21 WIB. Jika level US$4.000 berhasil ditembus, harga emas spot dunia masih berpotensi melanjutkan kenaikan hingga 4,7%.

Menurut laporan Kitco News (27/9), reli harga emas didorong oleh merosotnya kepercayaan investor terhadap dolar Amerika Serikat serta meningkatnya risiko penutupan (shutdown) pemerintah AS. Arus masuk besar ke pasar exchange traded funds (ETF) emas dan pembelian agresif yang dilakukan Bank Sentral Tiongkok turut memperkuat permintaan terhadap logam mulia ini.

Grafik: Harga Emas Spot Hari Ini (29/9)

Illustration

Sumber: Investing

Meski pasar dinilai mulai terlihat overbought, analis menegaskan emas belum tergolong overvalued. Posisi emas sebagai aset moneter global tetap kuat, terutama di tengah meningkatnya beban utang dan naiknya imbal hasil obligasi AS (Treasury).

Mayoritas lembaga internasional juga memproyeksikan tren bullish emas akan berlanjut hingga 2026, seiring ketidakpastian ekonomi global yang masih tinggi.

Di pasar domestik, harga emas fisik digital Treasury dalam fitur Bareksa Emas tercatat Rp2.092.638 per gram. Sementara emas Pegadaian diperdagangkan Rp2.110.000 per gram, emas Indogold Rp2.089.800 per gram, dan emas batangan Antam mencapai Rp2.191.000 per gram.

Tabel: Prediksi Harga Emas 2026 oleh Berbagai Analis Dunia (US$/ons)

Lembaga
 
Proyeksi 2026
Deutsche BankUS$4,000 (rata-rata)
Goldman SachsUS$4,000 (pertengahan 2026)
J.P. MorganUS$3,675 (akhir 2025), >US$4,000 (2026)
ANZ GroupUS$3.800 (akhir 2025), US$4,000 (Juni 2026)
Wells FargoUS$3.400–3.600 (2026)
WisdomTreeUS$3.850 (Q2 2026, base case), US$5,355 (ekstrem)
BullionByPost (Agregator)US$3,518 (median)
Survei Analis oleh ReutersUS$3,400–3,600 (median)

Sumber: berbagai sumber, diolah Bareksa