Tren Ekbis

AI Jadi Solusi Anak Muda Untuk Budgeting dan Atasi Stres Keuangan

  • Gen Z dan Milenial kini memanfaatkan AI (ChatGPT, Gemini) sebagai asisten keuangan pribadi untuk budgeting, analisis pengeluaran, hingga perencanaan tujuan finansial, alih-alih menyewa jasa profesional.
images (14).jpeg
Stres Keuangan (Pngtree)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Chatbot kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT, Gemini, atau Copilot kini bukan lagi sekadar alat bantu mengerjakan tugas kuliah atau kerjaan. Generasi muda, khususnya Gen Z dan Milenial telah menemukan fungsi baru AI yang jauh lebih personal dan krusial, yaitu sebagai asisten perencana keuangan harian.

Alih-alih menyewa jasa perencana keuangan yang handal, anak muda kini beralih menggunakan prompt canggih untuk meminta AI membantu mereka menyusun anggaran, menganalisis pola pengeluaran, hingga membandingkan opsi investasi keuangan secara ringan. 

Hal ini menjadi bukti pergeseran besar yang menunjukkan bagaimana teknologi AI telah meresap ke dalam keputusan finansial mikro generasi ini. Tren ini didorong oleh kebutuhan mendesak akan literasi finansial yang cepat dan personal. AI menawarkan solusi yang instan, mudah diakses, dan bebas dari rasa menghakimi, yang sering menjadi kendala besar saat berkonsultasi dengan manusia.

Pengguna AI yang dimana mayoritas anak-anak muda, memanfaatkan kemampuan teknologi untuk memproses data kompleks menjadi saran yang mudah dicerna secara cepat. Beberapa contoh pemanfaatan AI dalam mencatat keuangan yang paling populer antara lain:

1. Penyusunan Anggaran (Budgeting)

Pengguna memberikan data keuangan atau pemasukan bulanan kepada AI, lalu memintanya untuk membagi sesuai kebutuhan yang diinginkan. Dalam hal ini, pengguna dapat menyesuaikan keinginan sesuai dengan kemampuan finansial yang diperoleh setiap bulannya.

2. Analisis Pengeluaran

Selain membuat anggaran, AI juga banyak digunakan untuk menganalisa pengeluaran harian maupun bulanan. Pengguna cukup mengunggah ringkasan pengeluaran dalam sebulan, dan meminta AI untuk mengidentifikasi kategori pengeluaran terbesar yang bisa dihemat.

Fitur ini memberikan keuntungan besar untuk mempermudah proses pencatatan pengeluaran yang terkadang tidak dapat dikendalikan oleh manusia. Namun, untuk menemukan hasil yang lebih maksimal dan berdampak secara langsung, pengguna harus mengimplementasikan sikap hemat dan tidak konsumtif.

3. Perencanaan Tujuan Finansial

Banyaknya akses kemudahan yang diberikan, pengguna AI dapat membuat skenario keuangan untuk mencapai tujuan tertentu. Anak-anak muda kerap mengambil jalan pintas untuk merencanakan tujuan finansial, melalui fitur-fitur digital dan mudah diaplikasikan secara cepat.

Dalam hal ini, pengguna dapat membuat prompt atau teks khusus untuk menghasilkan jawaban terkait perencanaan finansial yang detail, praktis, dan mudah dianalisa.

Kenapa AI Jadi Pilihan Budgeting Anak Muda?

Perkembangan AI dalam personal finance ini didorong oleh beberapa faktor kunci yang relevan dari Gen Z dan Milenial. Bagi mereka, AI dapat memberikan saran yang sangat spesifik berdasarkan data, mengurangi kecemasan atau stres finansial, dan mudah digunakan untuk membandingkan risiko serta potensi imbal hasil antara produk investasi pemula.

Fenomena ini menunjukkan bahwa AI semakin terintegrasi dengan keputusan lifestyle dan ekonomi mikro generasi muda. Kunci keberhasilan dari penggunaan AI terletak pada kemampuan memberikan perintah (prompt) yang detail dan spesifik. 

Melansir dari Association for Financial Professionals pada Jumat, 5 Desember 2025, berikut beberapa kerangka yang dapat diberikan untuk menyusun prompt khusus AI:

1. Tujuan

Tujuan secara jelas mampu mendefinisikan apa yang harus dilakukan oleh sistem AI. Hal ini merupakan instruksi aksi yang spesifik dan terukur untuk memberitahu model hasil akhir apa yang diinginkan. Pada tahap ini, diperlukan kejelasan yang detail untuk  mengarahkan fokus AI, dan memastikan jawaban tidak menyimpang dari tujuan.

2. Nada

Nada akan menentukan gaya bahasa dan perasaan yang harus diinternalisasi AI saat menyampaikan informasi. Penekanan nada ini digunakan untuk memastikan bahwa output yang diberikan bersifat faktual, sesuai dengan target dan tujuan komunikasi.

Pengguna perlu menginstruksikan AI terkait respon yang harus disampaikan dengan nada formal, profesional, analitis, atau bahkan santai dan persuasif. Sebagai contoh, pengguna dapat meminta AI untuk "Jelaskan tips pengelolaan uang dengan nada santai, humoris, dan detail.”

3. Konteks

Konteks memberikan latar belakang informasi dan batasan peran yang harus dilakukan oleh AI. Hal ini bertujuan untuk memahami situasi dan menempatkan diri sebagai orang yang tepat. Dalam hal ini, konteks mencakup tiga aspek, yaitu siapa, peran, dan informasi yang spesifik.

4. Batasan

Kerangka terakhir adalah batasan, yang menentukan aturan teknis dan format spesifik dari AI dalam menyajikan output. Batasan ini akan berfungsi sebagai kontrol kualitas struktural. Batasan ini meliputi panjang output, format penyajian, dan eksklusi. Dengan menetapkan batasan yang jelas, pengguna dapat memastikan bahwa hasilnya tidak hanya informatif, tetapi juga mudah dicerna dan siap digunakan sesuai kebutuhan.