Perbankan

Citi Tingkatkan Pembiayaan Keuangan Sosial di Asia hingga 10 Persen pada 2025

  • Portofolio Citi mencakup berbagai pasar, produk, dan sektor dengan permintaan yang terus meningkat dari investor yang ingin berkontribusi pada keuangan sosial.
Foto 1 - Citi Indonesia.png

JAKARTA - Citi berencana meningkatkan pembiayaan keuangan sosial di Asia hingga lebih dari 10% pada tahun 2025. Peningkatan ini mencakup berbagai jenis pembiayaan, seperti social trade loans, sekuritisasi, pembiayaan bersama dengan lembaga pembangunan, pinjaman berjangka, fasilitas modal kerja bergulir, hingga pendanaan melalui penawaran umum perdana (IPO).

Jorge Rubio Nava, Global Head of Social Finance di Citi, menyatakan bahwa portofolio Citi mencakup berbagai pasar, produk, dan sektor dengan permintaan yang terus meningkat dari investor yang ingin berkontribusi pada keuangan sosial. 

"Sektor ini berkembang menjadi kelas aset yang semakin signifikan," ungkapnya melalui pengumuman tertulis yang diterima TrenAsia, dikutip Jumat, 14 Februari 2025. 

Kepemimpinan Citi dalam Transaksi Keuangan Sosial di Asia

Pada tahun 2024, Citi berhasil memimpin transaksi keuangan sosial di Asia dengan total lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32,7 triliun. Pembiayaan ini mencakup sektor-sektor utama seperti keuangan mikro, ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan, layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, konektivitas digital, serta perumahan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Jorge optimis bahwa capaian ini dapat ditingkatkan pada 2025 guna mendukung pertumbuhan berkelanjutan bagi perekonomian lokal. "Kami yakin dapat meningkatkan capaian ini untuk mendukung klien kami dalam perjalanan menuju pertumbuhan yang lebih berkelanjutan," tambahnya.

Transaksi Keuangan Sosial Citi di Asia

Pada tahun 2024, Citi memimpin 76 transaksi di seluruh Asia dan berhasil memobilisasi dana sebesar US$2,4 miliar atau sekitar Rp39,2 triliun. Angka ini mencerminkan lebih dari 50% total transaksi bank dan lebih dari 40% total pembiayaan keuangan sosial.

Transaksi ini tersebar di sembilan negara, yakni Indonesia, Cina, Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Bangladesh. Segmen yang dibiayai mencakup inklusi ekonomi dan keuangan, layanan kesehatan, ketahanan pangan, pertanian berkelanjutan, pendidikan, perumahan terjangkau, serta infrastruktur dasar dan konektivitas digital.

Baca Juga: Jurus OJK Cegah Greenwashing dalam Pembiayaan Hijau

Peran Citi dalam Keuangan Sosial di Indonesia

Di Indonesia, Citi telah aktif dalam mendukung berbagai transaksi pembiayaan sosial. Beberapa proyek utama yang telah dijalankan antara lain:

  1. Pembiayaan bersama untuk Bank BTN
    • Pada Mei 2022, Citi Indonesia memberikan fasilitas pembiayaan bersama senilai US$100 juta.
    • Dana ini digunakan untuk membangun 2.857 hunian bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah.
  2. Pembiayaan sosial untuk Home Credit
    • Pada 2022, Citi memberikan fasilitas pembiayaan sosial senilai Rp275 miliar.
    • Program ini membantu 44.600 masyarakat, hampir setengahnya perempuan, untuk membeli perangkat digital dasar seperti ponsel pintar dan tablet.
  3. Pembiayaan sosial untuk PT Permodalan Nasional Madani (PNM)
    • Pada 2023, Citi Indonesia mengumumkan fasilitas pembiayaan sosial bersama untuk PNM senilai Rp650 miliar dan Rp150 miliar.
    • Dana ini digunakan untuk memperluas portofolio pinjaman mikro dan mendorong inklusi keuangan bagi masyarakat kurang terlayani.
    • Pembiayaan ini diharapkan dapat menjangkau 52.500 pengusaha mikro, mayoritasnya perempuan.

Prospek Keuangan Sosial Citi di Masa Depan

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keuangan sosial, Citi terus memperkuat komitmennya untuk mendukung pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Asia kini menjadi wilayah terbesar secara global bagi Citi dalam pembiayaan keuangan sosial, dan tren ini diperkirakan akan terus berkembang pada tahun-tahun mendatang.

Langkah strategis Citi ini sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan dan inklusi keuangan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan dukungan keuangan yang kuat, Citi optimistis dapat memainkan peran kunci dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi sosial di kawasan ini.