MMA Offshore Jual Fasilitas Galangan Kapal di Batam Rp217 Miliar
- Managing Director MMA David Ross menyatakan penjualan galangan kapal Batam merupakan hasil yang sangat baik bagi perusahaan dan sejalan dengan strategi perusahaan untuk melepaskan aset non-inti.

Yosi Winosa
Author


JAKARTA -Operator dan penyedia layanan Offshore Support Vessel (OSV) Australia MMA Offshore telah mencapai kesepakatan untuk menjual fasilitas galangan kapalnya di Batam, Indonesia kepada Wasco Engineering Group.
Wasco membayar US$15 juta atau Rp217,6 miliar (Kurs Rp14.506 per dolar AS) untuk fasilitas galangan kapal yang diperoleh MMA pada tahun 2014. Harga pembelian akan dibayar secara bertahap, dengan jumlah total yang harus dibayar pada atau sebelum tanggal penyelesaian. Perusahaan yang berbasis di Perth mengatakan akan menggunakan uang tunai dari penjualan untuk memperkuat neraca.
Transaksi ini diharapkan selesai pada tanggal 30 Desember 2022. Fasilitas Batam akan tetap disewakan kepada Wasco untuk periode sampai selesai, dengan struktur sewa yang akan diturunkan setelah menerima pembayaran tahap.
Managing Director MMA David Ross menyatakan penjualan galangan kapal Batam merupakan hasil yang sangat baik bagi perusahaan dan sejalan dengan strategi perusahaan untuk melepaskan aset non-inti.
"Pertimbangan US$15 juta tersebut secara material akan mengurangi posisi hutang bersih kami, mengurangi neraca kami dan memposisikan perusahaan dengan baik untuk mengambil keuntungan dari peluang pertumbuhan di pasar yang membaik,” kata dia dalam website resmi dikutip Selasa, 3 Mei 2022.
- Posko Kemnaker Sebut Ada 794 Perusahaan Tak Bayar THR
- Melonjak 18,6 Persen, Jasa Marga Catat 1,76 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek
- Jokowi dan Istri Unggah Foto Salat Idulfitri Bersama, Kaesang Minta Di-tag
MMA akan mempertahankan sebagian dari fasilitas Batam dan memiliki akses ke dermaga untuk jangka waktu lima tahun setelah selesainya penjualan. Menurut MMA, galangan kapal telah mengirimkan lebih dari 30 kapal lepas pantai dalam 20 tahun terakhir.
Namun, dengan penurunan aktivitas pembangunan baru, galangan kapal sekarang menjadi fasilitas laydown dan persiapan proyek untuk aktivitas kapal perusahaan di Asia Tenggara dan juga digunakan untuk mendukung beragam kebutuhan klien terkait kelautan di darat.

Rizky C. Septania
Editor
