Kekayaan Bersih Trump Turun Karena Tarif Mengguncang Ekonomi Global
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu babak awal perang dagang global pekan lalu, yang menimbulkan dampak luas—termasuk terhadap dirinya sendiri. Pada 2 April, saat ia mengumumkan rencana tarif besar-besaran, Forbes menaksir kekayaannya sebesar US$4,7 miliar.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memicu babak awal perang dagang global pekan lalu, yang menimbulkan dampak luas—termasuk terhadap dirinya sendiri. Pada 2 April, saat ia mengumumkan rencana tarif besar-besaran, Forbes menaksir kekayaannya sebesar US$4,7 miliar.
Namun kurang dari seminggu kemudian, nilainya turun menjadi sekitar U$4,2 miliar seiring dengan penurunan nilai saham publik dan kepemilikan pribadi miliknya yang mengikuti pergerakan pasar secara keseluruhan.
Dilansir dari Forbes, kerugian terbesar Trump berasal dari aset terpentingnya, Trump Media and Technology Group, yang anjlok 8% dalam tiga hari perdagangan terakhir, menyentuh harga terendah sejak Oktober.
- Media Asing Turut Soroti Rekor Penonton Film Animasi Jumbo
- Fundamental Ekonomi RI Dinilai Masih Kokoh Saat IHSG dan Rupiah Rontok
- Poin Penting Wawancara Prabowo dengan 7 Jurnalis Senior di Bogor
Kepemilikan Trump yang semula bernilai U$2,2 miliar menyusut menjadi US$2 miliar. Kerugian sekitar US$170 juta ini diperkirakan baru menjadi awal dari rangkaian tantangan yang akan ia hadapi.
Nilai properti komersial milik Trump diperkirakan turun sekitar $90 juta, dengan asumsi penurunan serupa terjadi seperti pada perusahaan properti komersial yang diperdagangkan secara publik.
Saham Vornado Realty Trust—perusahaan yang menjadi mitra Trump dalam dua gedung paling bernilainya, yakni 1290 Avenue of the Americas di New York dan 555 California Street di San Francisco—merosot 14% sejak pengumuman Trump hingga akhir hari Senin.
Sementara, saham perusahaan properti besar lainnya di New York, SL Green, turun 15%. Portofolio properti Trump, yang mencakup aset-aset seperti gedung milik Vornado, Trump Tower, dan 40 Wall Street, kini diperkirakan bernilai US$570 juta—turun dari US$660 juta pada pekan sebelumnya.
Nilai properti golf milik Trump juga mengalami penurunan. Banyak perlengkapan seperti bola, stik golf, dan pakaian yang dijual di toko pro shop berasal dari luar negeri. Namun, ancaman terbesar bagi portofolio Trump adalah potensi penghematan dari para anggota klub.
Mereka mungkin mulai mengurangi pengeluaran untuk pernikahan, makan mewah, bahkan mempertimbangkan ulang keanggotaan. Seorang pengamat industri mengatakan, “Kalau kita masuk ke masa resesi, istri Anda bisa saja berkata, ‘Kenapa kita masih bayar keanggotaan klub mahal ini?’”
Tidak ada perusahaan publik yang sepenuhnya menyerupai koleksi lapangan golf Trump, tetapi bisnis hiburan mewah lain yang sebanding menunjukkan tren serupa. Saham perusahaan seperti Vail Resorts dan Soho House turun lebih dari 15% sejak Rabu.
Topgolf Callaway Brands—yang memproduksi peralatan dan mengelola lokasi golf—juga mengalami penurunan 15%. Jika penurunan serupa terjadi di lapangan golf Trump, maka kekayaannya akan terpangkas sekitar $70 juta lagi.
Aset perhotelan miliknya juga tidak dalam posisi menguntungkan. Aset terbesar dalam sektor ini adalah Trump National Doral, sebuah resor dengan 643 kamar di Miami, yang baru saja menjadi tuan rumah ajang LIV Golf yang berafiliasi dengan Arab Saudi. Trump hadir dalam acara tersebut tak lama setelah mengumumkan rencana tarifnya
Selain Doral, Trump juga masih memiliki ratusan unit hotel-kondominium di menara Chicago dan Las Vegas. Jika nilai kepemilikannya turun sekitar 16%, maka ia bisa kehilangan sekitar US$65 juta lagi. Sementara, bisnis lisensi dan manajemen miliknya yang lebih kecil juga mungkin telah menyusut sekitar US$15 juta.
Nilai properti residensial juga mengalami penurunan tajam, dengan saham dari empat perusahaan apartemen yang diperdagangkan secara publik turun rata-rata 13%. Trump sendiri memiliki puluhan unit di gedung-gedung yang pernah ia kembangkan bertahun-tahun lalu. Jika portofolio ini disesuaikan mengikuti penurunan pasar, maka kekayaannya bisa berkurang sekitar US$20 juta.
Aset Trump yang paling terlindungi mungkin adalah properti-properti prestisius miliknya, seperti penthouse di puncak Trump Tower dan Mar-a-Lago. Menurut Dana Koch, agen properti mewah di Palm Beach, aset semacam ini berada dalam kelas tersendiri, tidak sepenuhnya terpengaruh oleh pergerakan saham.
“Properti seperti ini jauh lebih terbatas dan langka,” ujarnya. Namun, jika nilai dari aset ‘trofi’ ini turun sekitar 5%—atau setengah dari penurunan pasar secara umum—Trump berpotensi kehilangan tambahan US$32 juta.
Uang tunai biasanya menjadi pelindung di tengah kondisi ekonomi tak menentu seperti sekarang. Berdasarkan laporan pengungkapan keuangan terbaru, Trump diketahui memiliki portofolio obligasi yang terdiversifikasi dan sejumlah kecil investasi saham, termasuk kepemilikan senilai $5 hingga $25 juta di perusahaan kredit swasta Blue Owl Capital, yang telah turun 22% sejak Rabu lalu.
Setelah laporan tersebut diajukan pada bulan Agustus, Trump memperoleh dua pemasukan besar melalui proyek kripto. Pertama, dari World Liberty Financial—proyek yang menjanjikan “revolusi keuangan” dan menyalurkan hampir US$400 juta kepada Trump dan keluarganya. Kemudian dari penjualan koin $TRUMP, yang kemungkinan menghasilkan setidaknya tambahan $175 juta sebelum pajak.
Namun, masalahnya adalah sebagian dari hasil tersebut mungkin disimpan dalam bentuk mata uang kripto, yang dikenal sangat fluktuatif.
Putra sulungnya, Eric Trump, bahkan sempat mempromosikan Ether pada Februari lalu, menyebut bahwa saat itu adalah “waktu yang tepat untuk membeli $ETH.” Sayangnya, nilai Ether sudah turun 45% sejak saat itu, termasuk penurunan 18% setelah pengumuman tarif global Trump.
Jika estimasi keuntungan bersih pasca-pajak sebesar U$350 juta milik Trump mengalami penurunan setengah dari nilai Ether, maka ia berpotensi kehilangan tambahan sekitar US$32 juta.
Jika semua kerugian dihitung, aset-aset pribadi Trump tampaknya mengalami penurunan nilai lebih besar dibanding saham publik yang dimilikinya. Ancaman terbesar bagi Trump bukanlah tarif langsung terhadap produk yang diimpornya, karena bisnisnya tidak menjual barang-barang konsumsi dalam jumlah besar.
Namun, kepercayaan investor yang menurun di seluruh dunia bisa menjadi masalah utama. Banyak orang membeli properti mewah, keanggotaan klub eksklusif, atau saham berbasis tren bukan karena logika, melainkan karena persepsi dan emosi. Semakin besar ketidakpastian yang diciptakan Trump terhadap ekonomi global, semakin besar potensi kerugian kekayaannya.
Perusahaan Milik Trump dan Estimasi Nilainya
Dilansir dari News Chief, berikut adalah sejumlah aset yang dimiliki oleh Donald Trump beserta perkiraan nilainya menurut Forbes per 7 Maret:
1. Trump Media and Technology Group: US$2,6 miliar
2. Investasi properti: US$1,1 miliar, yang mencakup:
- Empat rumah di Florida: US$98 juta
- Kebun anggur Trump (Trump Winery): US$44 juta
- Rumah di St. Martin: US$12 juta
3. Lapangan golf dan resor: US$1,1 miliar, termasuk:
- Mar-a-Lago: US$400 juta
- Klub golf di AS (11 lapangan di 6 negara bagian, termasuk 3 di Florida): US$426 juta
- Resor golf di Eropa: US$100 juta
- Satu lapangan golf di Indonesia dibuka pada Maret 2025, dengan dua lainnya segera menyusul di Oman dan Bali, Indonesia
4. Aset likuid: US$774 juta
5. Aset lainnya: US$120 juta
6. Pesawat Trump: US$12 juta
7. Loans to children: US$5 juta
8. Dana pensiun Trump: US$2 juta
Sementara, dilaporkan bahwa kekayaan bersih Trump turun sebesar US$500 juta akibat dampak negatif dari kebijakan tarif. Pada 8 April 2025, Forbes melaporkan kekayaan bersih Trump merosot hampir US$500 juta dalam beberapa hari setelah ia mengumumkan kebijakan tarif global.
“Forbes mencatat bahwa pada 2 April, saat Trump meluncurkan rencana tarif besar-besaran, kekayaannya diperkirakan mencapai US$4,7 miliar. Kurang dari seminggu kemudian, jumlah itu turun menjadi sekitar US$4,2 miliar,” tulis Forbes.
Kerugian terbesar Trump berasal dari Trump Media and Technology Group, yang menurut Forbes pada 8 April, mengalami penurunan sebesar 8% dalam tiga hari perdagangan terakhir, menyentuh harga terendah sejak Oktober. Penurunan ini setara dengan sekitar US$170 juta.
Aset properti komersial dan lapangan golf miliknya juga mengalami penurunan nilai.
Juru bicara Gedung Putih, Taylor Rogers, menyatakan bahwa presiden tetap berfokus pada urusan negara, bukan pada bisnis pribadinya.
- Harga Minyak Anjlok ke Level Terendah dalam 4 Tahun
- PT Timah (TINS) Balikkan Kerugian jadi Untung Rp1,19 Triliun
- Buntut Tarif Baru AS, Prabowo Hapus Sistem Kuota Impor
“Presiden Trump memberlakukan tarif terhadap negara-negara yang selama bertahun-tahun telah merugikan kita, demi memastikan kesejahteraan rakyat Amerika dalam jangka panjang,” ujar Rogers dalam pernyataannya, dilansir dari News Chief.
“Aset-aset presiden saat ini dikelola dalam sebuah trust yang dikendalikan oleh anak-anaknya, sementara ia bekerja keras memimpin negara menuju kemakmuran ekonomi.”

Ananda Astridianka
Editor
