Dunia

Inggris Akan Kirim Bantuan Sistem Roket M270 Multi-Peluncuran ke Ukraina

  • Untuk pertama kalinya selama perang, Inggris akan mengirimkan bantuan rudal jarak jauh untuk Ukraina.
Hiraukan ancaman Putin mengenai pasokan bantuan untuk Ukraina, Inggris kirim bantuan sistem roket jarak jauh.
Hiraukan ancaman Putin mengenai pasokan bantuan untuk Ukraina, Inggris kirim bantuan sistem roket jarak jauh. (BBC)

LONDON - Untuk pertama kalinya selama perang, Inggris akan mengirimkan bantuan rudal jarak jauh untuk Ukraina

Sistem roket multi-peluncuran M270 ini diharapkan dapat membantu pasukan Ukraina dalam menghadapi serangan Rusia yang sampai sekarang masih berlanjut.

“Sistem roket multi-peluncuran canggih ini akan membantu teman-teman di Ukraina untuk melindungi diri mereka lebih baik dari penggunaan artileri jarak jauh yang brutal, yang telah digunakan oleh pasukan Putin tanpa pandang bulu untuk meratakan kota-kota,” ujar Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace seperti dikutip dari BBC.

Sistem roket multi-peluncuran ini dapat menembakkan 12 rudal permukaan-ke-permukaan dalam satu menit dan dapat menyerang target sejauh 80km dengan akurasi tepat.

Sejauh ini Inggris telah mengirim lebih dari 5.000 senjata anti-tank ringan canggih bernama Nlaw. Senjata ini dianggap sangat krusial bagi Ukraina dalam memukul mundur pasukan Rusia dalam pertempuran darat.

Dukungan militer oleh Inggris secara keseluruhan dilaporkan mencapai 750 juta pound atau setara dengan Rp13,5 triliun (asumsi kurs Rp18.059,92 per pound Inggris).

Pengiriman roket jarak jauh ini menunjukkan bahwa Ukraina belum mampu bersaing dengan persenjataan Rusia yang lebih mumpuni.

Keputusan ini telah dikoordinasikan dengan pihak AS yang juga akan mengirimkan sistem roket. 

AS sebelumnya mengumumkan akan mengirimkan M142 High Mobility Artillery Rocket System (HIMARS) dalam paket bantuan terbaru untuk Ukraina.

Langkah yang diambil AS telah memicu kemarahan pihak Rusia yang juga mengancam negara-negara Barat yang terus memasok senjata ke Ukraina.

“Secara umum, keributan mengenai pasokan senjata tambahan ini, menurut saya, hanya memiliki satu tujuan yaitu memperpanjang konflik bersenjata selama mungkin,” ujar Presiden Rusia Vladimir Putin dalam wawancara terbaru di TV pemerintah Rusia pada hari Minggu, 5 Juni lalu.

Ia juga memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak mengirim rudal dengan jangkauan lebih jauh. Ia mengancam bahwa Rusia akan menyerang target lain yang belum diserang dengan senjata mereka.