Bursa Saham

Saham INCO Melejit di Tengah Rencana Pembagian Dividen Rp569 Miliar, Target Berapa?

  • Di tengah euforia pasar, INCO juga mengumumkan rencana pembagian dividen tunai sebesar US$34.656.223 atau sekitar Rp569 miliar untuk tahun buku 2024. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 16 Mei 2025.
Pemandangan lokasi penambangan nikel Vale di Sorowako, provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia
Pemandangan lokasi penambangan nikel Vale di Sorowako, provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia (Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana) (Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana)

JAKARTA – Saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), emiten pertambangan nikel, melonjak tajam pada perdagangan Rabu, 21 Mei 2025. Kenaikan ini langsung menarik perhatian investor karena terjadi dalam tren penguatan yang konsisten selama satu bulan terakhir.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, hingga pukul 14.50 WIB, saham INCO tercatat di level Rp3.280 per saham, atau naik 11,95% dibandingkan hari sebelumnya. Selama sesi perdagangan tersebut, saham INCO ditransaksikan sebanyak 520,68 ribu lot dengan nilai transaksi mencapai Rp164 miliar.

Lonjakan harga ini melengkapi penguatan signifikan saham INCO sejak menyentuh titik terendahnya di level Rp1.840 pada 9 April 2025. Dalam kurun waktu sekitar enam minggu, saham ini telah menguat sekitar 76,63%.

Di tengah euforia pasar, INCO juga mengumumkan rencana pembagian dividen tunai sebesar US$34.656.223 atau sekitar Rp569 miliar untuk tahun buku 2024. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 16 Mei 2025. 

Dari total laba bersih tahun buku 2024, perseroan memutuskan untuk membagikan 60% sebagai dividen. Dengan demikian, setiap pemegang satu saham akan menerima dividen sebesar US$0,00329 (bruto).

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia pada Selasa, 20 Mei 2025, disebutkan bahwa dividen akan dibayarkan dalam mata uang Rupiah. Nilai konversi akan mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada 28 Mei 2025.

Pembayaran dividen dijadwalkan berlangsung pada 16 Juni 2025, atau paling lambat 30 hari setelah keputusan RUPST. Dividen ini akan dibayarkan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) pada 28 Mei 2025 pukul 16.00 WIB. Ketentuan ini berlaku baik bagi pemegang saham dalam bentuk warkat maupun yang tercatat di dalam sistem penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

Jadwal Pembagian Deviden

Adapun jadwal pembagian dividen dimulai dengan Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi pada 26 Mei 2025, diikuti oleh Ex Dividen di kedua pasar tersebut pada 27 Mei 2025. Cum Dividen di Pasar Tunai akan berlangsung pada 28 Mei 2025, yang juga menjadi tanggal penutupan buku atau recording date. Ex Dividen di Pasar Tunai jatuh pada 2 Juni 2025. Pembayaran dividen tunai secara resmi akan dilakukan pada 16 Juni 2025.

Dari sisi kinerja, INCO mencatatkan penurunan pendapatan dari US$229,93 juta pada kuartal I-2024 menjadi US$206,52 juta pada kuartal I-2025. Meski demikian, laba periode berjalan melonjak dari US$6,19 juta menjadi US$21,79 juta.

Namun, peningkatan laba ini bukan disebabkan oleh perbaikan kinerja operasional, melainkan didorong oleh laba dari entitas asosiasi senilai US$16,57 juta, berbanding terbalik dengan rugi entitas asosiasi sebesar US$12,88 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Di samping itu, perseroan tengah menggarap tiga proyek hilirisasi nikel dengan total nilai investasi mencapai US$8,5 miliar. Proyek ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam mendorong industrialisasi sektor pertambangan dan memperkuat rantai pasok dalam negeri.

Hal tersebut memberikan sentimen positif bagi investor dan analis pasar. Danareksa Sekuritas, misalnya, masih mempertahankan rekomendasi “beli” terhadap saham INCO dengan target harga Rp3.300, memperkirakan adanya peluang peningkatan laba meski belum menyamai kinerja tahun lalu.

Sementara itu, Pintraco Sekuritas memberikan rekomendasi lebih optimistis dengan target harga Rp3.560, mencerminkan proyeksi PE sebesar 32,67 kali dan PBV sekitar 0,82 kali. Meskipun target ini hanya sedikit di atas harga saham saat ini, hal ini tetap memberikan potensi return yang menarik.

Dengan kombinasi ekspektasi kinerja jangka menengah, proyek hilirisasi strategis, dan sinyal positif dari aksi korporasi, saham INCO kini menjadi salah satu saham yang paling diburu investor. Lonjakan harga hari ini mencerminkan bahwa pasar mulai mengedepankan prospek jangka panjang ketimbang data kuartalan yang fluktuatif.