Wow! Pendapatan Iklan LinkedIn Tahun Ini Capai Rp43 Triliun

  • Situs jejaring sosial berbasis karir dan bisnis LinkedIn dilaporkan membukukan pendapatan iklan sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp43,5 triliun

Ilustrasi LinkedIn.
Ilustrasi LinkedIn. (Istimewa)

JAKARTA – Situs jejaring sosial berbasis karir dan bisnis LinkedIn dilaporkan membukukan pendapatan iklan sebesar US$ 3 miliar atau sekitar Rp43,5 triliun (asumsi kurs Rp14.527 per dollar AS).

Penghitungan pendapatan dilakukan selama 12 bulan. Dimulai dari kuartal pertama tahun lalu hingga pada 31 Maret 2021 ini.

Induk perusahaan LinkedIn, Microsoft menyatakan pendapatan tersebut tumbuh secara signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Melansir CNBC pada Rabu 28 April 2021, CEO Microsofft Satya Nadella mengatakan pertumbuhan pendapatan dari tahun ke tahun naik lebih dari 60%. Bahkan jika dibanding kuartal sebelumnya pendapatan iklan LinkedIn tahun ini naik sekitar 53%.

Melihat angka tersebut, bisa diketahui pertumbuhan pendapatan LinkedIn lebih besar jika dibandingkan rival bisnisnya yang menyediakan layanan serupa yakni Snap dan Printetest.

Sebagai perbandingan, Snap menghasilkan pendapatan iklan sebesar US$2,8 miliar atau setara Rp 40,8 triliun. Sedangkan Printeres tercatat membukukan pendapatan sekitar US$1,9 miliar atau sekitar Rp27,5 triliun.

Sekedar informasi, Bisnis iklan di LinkedIn memiliki sejumlah penawaran seperti konten berbayar yang muncul di feed pengguna LinkedIn, pesan bersponsor, serta iklan lain yang memungkinkan pengguna LinkedIn mendaftar ke suatu acara atau menyiapkan demo.

LinkedIn dikatahui memiliki sejumlah klien besar antara lain American Express, Adobe, dan Chase.

Berdasarkan data yang di rilis dari perusahaan riset eMarketer, LinkedIn akan menguasai 1,4% pangsa pasar iklan digital Amerika Serikat pada 2021. (RCS)