Tren Pasar

Was-was Keputusan The Fed, Tiga Saham Ini jadi Pilihan Analis

  • Tim Analis Bareksa merekomendasikan saham ERAA, MAPI, dan AKRA untuk trading pada 19 September 2025. Simak target harga, level support–resistance IHSG, serta sentimen dari keputusan The Fed.
IHSG Ditutup Menguat-0.jpg
Karyawan berkatifitas di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, 8 September 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Tim Analis Bareksa merekomendasikan tiga saham unggulan untuk perdagangan hari ini, Kamis, 19 September 2025. Saham yang masuk radar antara lain PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), dan PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).

Sentimen utama yang mempengaruhi pasar saat ini datang dari hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Bank Sentral Amerika Serikat yang digelar pada 16–17 September waktu setempat. Hasil keputusan tersebut dijadwalkan diumumkan pada Kamis dini hari WIB.

1. ERAA – Rekomendasi Beli untuk Trading di Rp440–450

Saham ERAA ditutup di level Rp450 pada perdagangan Selasa, 16 September 2025. Emiten distributor ponsel ini direkomendasikan beli untuk trading dengan harga masuk di kisaran Rp440–450. Target ambil untung diproyeksikan di Rp460 hingga Rp470, dengan batas stop loss di Rp420.

2. MAPI – Rekomendasi Beli untuk Trading di Rp1.160–1.220

Saham MAPI tercatat ditutup pada harga Rp1.230 per lembar pada 15 September 2025. Untuk perdagangan hari ini, saham emiten ritel tersebut direkomendasikan beli di rentang Rp1.160–1.220, dengan target harga ambil untung di Rp1.265 hingga Rp1.300, serta stop loss di Rp1.100.

3. AKRA – Rekomendasi Beli untuk Trading di Rp1.200–1.235

Saham AKRA ditutup di level Rp1.240 pada 15 September 2025. Perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur logistik dan distribusi migas ini direkomendasikan beli untuk trading dengan rentang masuk Rp1.200–1.235. Target take profit berada di Rp1.270 hingga Rp1.300, sedangkan stop loss dipasang di Rp1.160.

Pergerakan Pasar

Pada Selasa, 16 September 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,3% ke level 7.958, meski investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp373 miliar.

Riset teknikal Ciptadana Sekuritas Asia (17/9) menyebutkan tiga sektor yang menopang penguatan indeks adalah Konsumsi Non-Siklikal (1,8%), Industri (1,5%), serta Transportasi & Logistik (0,9%).

Beberapa saham yang menjadi penggerak indeks di antaranya PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) yang naik 4,3% ke Rp109.000, PT Multipolar Technology Tbk (MLPT) melesat 20% ke Rp109.200, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) yang menguat 1,2% ke Rp3.300.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah 30 poin ke posisi Rp16.440 per dolar AS. Untuk perdagangan hari ini, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang support 7.889 hingga resistance 8.023, dengan potensi koreksi ke zona negatif.

Mengutip CME FedWatch Tool per 17 September 2025, pasar memperkirakan peluang sebesar 96,1% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin ke level 4%–4,25%. Sementara itu, peluang pemangkasan lebih agresif sebesar 50 basis poin menjadi 3,75%–4% hanya diperkirakan sebesar 3,9%.