Nasional

Usai Mundur dari 3 JV, LG Dipastikan Masih Investasi Rp28,4 Triliun

  • LG Energy Solution (LGES) 'hengkang' dari ketiga proyek joint venture (JV) dari total empat JV yang ada pada rantai pasok baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dalam negeri menyisakan satu JV.
1000516198.jpg
Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani (Debrinata/TrenAsia)

JAKARTA-Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengungkapkan LG Energy Solution Ltd (LGES) berencana menambah investasi senilai US$1,7 miliar atau sekitar Rp28,49 triliun (kurs Rp16,761).

Rosan menegaskan, tidak semua proyek LGES ditinggalkan. LG Energy Solution (LGES) 'hengkang' dari ketiga proyek joint venture (JV) dari total empat JV yang ada pada rantai pasok baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dalam negeri menyisakan satu JV.

"Kebetulan besok pagi akan datang ke salah satu tempat yang sudah mereka lakukan investasinya, yang sempat disampaikan itu tidak berjalan, (namun) setelah itu sudah berjalan dan kita ada pembicaraan selanjutnya bahwa mereka akan expand," kata Rosan dalam Konpers realisasi investasi kuartal I-2025 pada Selasa, 29 April 2025.

Sebelumnya, LG Energy Solution batal berinvestasi senilai US$7,7 miliar atau sekitar Rp129 triliun. Adapun saat ini, nilai investasi yang sudah terealisasi mencapai US$1,1 miliar. menurut Rosan, nantinya total investasi LG untuk JV keempat bisa mencapai 2,8 miliar dollar AS atau setara dengan Rp46,96 triliun.

Berdasarkan paparan yang disampaikan Rosan, tercatat hingga kuartal I-2025 ini, realisasi investasi dari Korsel tembus hingga US$683,29 juta atau Rp114,5 miliar. Korsel masuk ke dalam 7 negara teratas, investasi tertinggi di Indonesia.

Sebagai informasi, rencana perluasan investasi yang dimaksud Rosan mengacu pada proyek produksi baterai Omega di Karawang. Pada proyek ini, LGES bersama dengan Hyundai membentuk kongsi PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power.

Pada fase pertama, PT HLI telah menyerap investasi USD1,1 miliar dan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt/hour (GWh), terdiri dari 32,6 juta sel baterai yang dapat menghasilkan kurang lebih 150.000 kendaraan listrik. Kemudian pada fase kedua, diharapkan tahun 2025, PT HLI berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 20 GWh.

Realisasi Kuartal I-2025 Tembus Rp465,2 T

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM ) melaporkan realisasi investasi hingga kuartal I-2025 tembus Rp465,2 triliun atau tumbuh 15,9% jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2024 (YoY).

Pemimpin Danantara ini juga menambahkan, penyerapan tenaga kerja Indonesia mencapai 594.104 Orang atau nain 8,5% secara tahunan (YoY). Realisasi invetasi ini berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) pada periode ini mencapai Rp230,4 Triliun, dengan porsi mencapai 49,5% dari total investasi. Sedangkan Penerimaan Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp234,8 Triliun dengan porsi 50,5%.

Jika dilihat dari asal investasi asing Singapura masih menempati posisi pertama dengan raihan sebesar US$4,6 miliar, diikuti oleh Hong Kong US$2,2 miliar, China US$1,8 miliar, Malaysia US$1 miliar, dan Jepang US$1 miliar.