STRK Gandeng Naoyoshi, Akankah Minuman Khas Bali Jadi Tren Baru di Negeri Sakura?
- PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK) gandeng Naoyoshi Jepang bentuk joint venture di Singapura. Strategi ekspansi Bali ini bidik pasar minuman premium Jepang.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Produsen minuman beralkohol asal Bali, PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK), baru saja mengumumkan manuver paling strategisnya tahun ini. Perusahaan secara resmi menandatangani Letter of Intent (LOI) untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture) dengan raksasa logistik dan distribusi asal Jepang, Naoyoshi Co., Ltd.
Langkah yang diresmikan di Singapura pada 3 September 2025 ini menandai ekspansi besar pertama STRK ke pasar Asia di luar Indonesia. Ini bukan sekadar langkah ekspor biasa, melainkan sebuah strategi 'penaklukan' yang terukur untuk merebut pasar minuman premium Jepang yang sangat menggiurkan.
Kemitraan ini akan menggabungkan portofolio produk STRK yang inovatif dengan jaringan distribusi nasional milik Naoyoshi. Lantas, mengapa Jepang menjadi target utama, dan seberapa cerdas manuver ini? Mari kita bedah tuntas.
1. Mengapa Jepang?
Jepang telah lama menjadi barometer tren di sektor minuman Asia. Saat ini, pasar minuman ready-to-drink (RTD) di sana sedang meledak, tumbuh lebih dari 7% per tahun. Pemicunya adalah konsumen muda dan kaum profesional yang mencari minuman premium, praktis, dan rendah gula.
Celah inilah yang dilihat oleh STRK sebagai peluang emas. Direktur Utama STRK, Bona Budhisurya, melihat Jepang sebagai pasar yang sangat strategis untuk memperkenalkan produk-produk inovatif mereka.
“Jepang adalah pasar yang sangat strategis bagi kami. Bermitra dengan Naoyoshi memungkinkan kami membawa semangat keterampilan dan inovasi khas Bali ke Jepang,” ujar Bona Budhisurya, dalam keterangannya pada Jumat, 5 Agustus 2025.
2. Bukan Sekadar Ekspor, Tapi Produksi Lokal
Strategi yang akan dijalankan oleh STRK dan Naoyoshi bukan sekadar mengirim produk dari Indonesia. Rencana mereka jauh lebih dalam dan strategis, mencakup empat pilar utama untuk memastikan penetrasi pasar yang kuat dan berkelanjutan.
Pertama, mereka akan membangun kemampuan produksi atau manufaktur lokal di Jepang untuk menekan biaya ekspor. Kedua, mereka akan memanfaatkan infrastruktur logistik Naoyoshi untuk memperluas distribusi hingga ke kota-kota regional di luar pusat utama seperti Tokyo dan Osaka.
Ketiga, akan ada pembangunan merek dan pemasaran khusus yang memadukan budaya Bali dari STRK dengan selera premium konsumen Jepang. Terakhir, mereka akan fokus pada pemenuhan regulasi alkohol Jepang yang sangat ketat, memastikan semua produk sesuai standar.
3. Siapa Sebenarnya Naoyoshi?
Pemilihan Naoyoshi sebagai mitra bukanlah tanpa alasan. Perusahaan yang berdiri sejak 2009 ini adalah pemain kuat di bidang pergudangan suhu ruang dan dingin, serta memiliki armada truk yang melayani merek-merek makanan dan minuman terkemuka di seluruh Jepang.
Lebih dari itu, Naoyoshi juga mengoperasikan pusat data yang mendukung sistem manajemen gudang (Warehouse Management Systems) berbasis cloud. Keunggulan teknologi dan jaringan logistik yang sudah mapan inilah yang menjadikan Naoyoshi mitra sempurna bagi ambisi besar STRK.
4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor STRK, langkah ini adalah sinyal yang sangat positif. Ini bukan hanya tentang membuka satu pasar baru, melainkan tentang membangun fondasi untuk ekspansi yang lebih luas. Kemitraan ini akan menjadi 'pintu gerbang' bagi STRK untuk menembus pasar-pasar utama lainnya di Asia Timur.
“Dengan menggabungkan kapabilitas logistik dan distribusi milik Naoyoshi dengan produk dan merek STRK, kami bertujuan membangun jaringan yang kuat dan merata di seluruh Jepang serta membuka jalur menuju pasar Asia Timur lainnya,” tambah Bona.
Dengan langkah selanjutnya adalah finalisasi perjanjian joint venture, pasar kini menantikan bagaimana duet antara inovasi produk Bali dan presisi logistik Jepang ini akan mengubah peta persaingan minuman premium di Asia.

Alvin Bagaskara
Editor
