Strategi HRUM Ubah Arah Bisnis Jadi Kunci Lonjakan Saham
- Transformasi PT Harum Energy Tbk (HRUM) dari batu bara ke nikel mulai berbuah manis. Riset Macquarie memproyeksikan laba bersih HRUM bakal meledak lebih dari 200% dalam dua tahun, didorong ekspansi agresif di bisnis nikel dan pembangunan fasilitas HPAL.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Transformasi bisnis yang dilakukan oleh PT Harum Energy Tbk (HRUM) dari batu bara ke nikel tampaknya membuahkan hasil yang sangat manis. Riset terbaru dari Macquarie memproyeksikan laba bersih perusahaan ini akan meledak hingga ratusan persen dalam dua tahun ke depan, didorong oleh ekspansi agresif di sektor nikel.
Keberhasilan transformasi ini sudah mulai terlihat pada kinerja semester pertama 2025. Dari total pendapatan US$645 juta, sebesar 62% kini justru disumbangkan oleh bisnis nikel, sementara sisanya baru berasal dari bisnis batu bara.
Melihat prospek yang sangat cerah ini, Macquarie dengan yakin mempertahankan rekomendasi outperform (setara "Beli") untuk saham HRUM. Lantas, seberapa besar potensi ledakan laba yang diramal dan apa saja pendorongnya? Mari kita bedah tuntas.
1. Proyeksi Laba Meledak 214% - 222%
Optimisme Macquarie tercermin dari revisi naik proyeksi laba bersih HRUM yang sangat signifikan. Laba bersih untuk tahun 2025 dan 2026 masing-masing dinaikkan sebesar 214% dan 222%.
Secara nominal, laba bersih perusahaan diproyeksikan akan mencapai US$65 juta pada 2025, naik menjadi US$95 jutapada 2026, dan kembali meroket menjadi US$202 juta pada tahun 2027. Lonjakan inilah yang menjadi 'bensin' utama di balik pandangan bullish para analis.
2. Mesin Uang Nikel yang Semakin Panas
'Mesin uang' utama di balik proyeksi fantastis ini adalah bisnis nikel. HRUM berhasil menunjukkan efisiensi yang luar biasa dengan mempertahankan biaya produksi (cash cost) NPI dan nikel matte di level US$11.028 per ton, meskipun menggunakan bijih nikel kadar rendah.
Di saat yang sama, utilisasi smelter RKEF perusahaan juga sangat tinggi, mencapai 85% pada kuartal kedua 2025. Efisiensi ini akan semakin meningkat seiring pasokan bijih nikel dari anak usahanya sendiri, PT Position, yang akan terus naik.
Harta karun terbesarnya adalah fasilitas HPAL yang pembangunannya sudah mencapai 85% dan ditargetkan tuntas akhir tahun ini. Fasilitas berteknologi tinggi inilah yang akan menjadi pendorong utama pertumbuhan laba di tahun-tahun mendatang, dengan target produksi komersial pada akhir 2026.
3. Pandangan Analis dan Target Harga Baru
Melihat prospek yang sangat cerah ini, Macquarie dengan yakin mempertahankan rekomendasi "Outperform" untuk saham HRUM dengan target harga di level Rp1.500 per saham.
Target harga ini didasarkan pada valuasi Sum of The Parts (SOTP) dan telah merefleksikan revisi naik proyeksi laba hingga tahun 2027. Kenaikan proyeksi ini didorong oleh kombinasi antara kenaikan ASP batu bara, penurunan biaya operasional, dan kontribusi dari fasilitas HPAL.
4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, riset ini adalah sebuah konfirmasi bahwa strategi 'ganti baju' yang dilakukan oleh HRUM berada di jalur yang benar. Perusahaan ini berhasil membuktikan kemampuannya untuk bertransformasi menjadi pemain nikel yang efisien dan prospektif.
Rekomendasi outperform dengan target harga yang tinggi menunjukkan bahwa di mata analis global, saham HRUM masih memiliki ruang kenaikan yang signifikan. Ini adalah cerita transformasi bisnis klasik yang sangat menarik untuk diikuti oleh para investor.

Alvin Bagaskara
Editor
