Sekolah Alam di Jakarta: 5 Pilihan Edukasi Ramah Lingkungan dan Biayanya
- Beda dari sekolah konvensional, sekolah alam menawarkan pengalaman belajar langsung di ruang terbuka seperti berkebun, merawat hewan, hingga praktik konservasi air dan energi.

Debrinata Rizky
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Sekolah bukan lagi sekadar ruang kelas dengan papan tulis dan buku pelajaran. Di Jakarta, konsep sekolah alam makin dilirik orang tua yang ingin anaknya tumbuh kreatif, dekat dengan lingkungan, dan punya kesadaran menjaga bumi sejak dini.
Beda dari sekolah konvensional, sekolah alam menawarkan pengalaman belajar langsung di ruang terbuka seperti berkebun, merawat hewan, hingga praktik konservasi air dan energi. Nilai tambahnya, kurikulum ini dianggap lebih relevan dengan tantangan zaman, terutama soal isu keberlanjutan.
Tren ini makin naik karena generasi muda sadar, pendidikan ramah lingkungan bukan sekadar gaya hidup, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan.
Berikut lima sekolah alam di Jakarta yang bisa jadi pilihan :
1. Sekolah Alam Atelier Jakarta
Sekolah ini menggunakan pendekatan Reggio Emilia yang menekankan eksplorasi dan pengalaman langsung. Anak-anak pendidikan usia dini (PAUD) belajar dengan proyek alam, seni, dan interaksi sosial. Fokusnya ada pada membangun kreativitas, kemandirian, serta kepedulian lingkungan.
Dalam laman resminya, Sekolah Alam Atelier lahir dari kerinduan untuk memperluas pembelajaran di luar kelas dan menghubungkan pelajar dengan lingkungan alam.
Baca juga: Inklusi Dimulai dari Sekolah: Semen Merah Putih Hadirkan Ruang Belajar Ramah Disabilitas
"Kami ingin agar pengalaman sekolah dipenuhi dengan kegembiraan, eksplorasi kreatif, permainan yang bermakna, dan penuh keajaiban, di mana anak-anak dan keluarga didorong untuk menjelajahi, menyelidiki, dan menemukan dunia serta komunitas tempat mereka tinggal," dalam Alam Atelier dilansir pada Senin, 25 Agustus 2025.
2. Sekolah Alam Indonesia (SAI) Cipedak
Salah satu pionir sekolah alam di Indonesia. SAI menggabungkan kurikulum Merdeka dengan pendekatan lingkungan mulai dari kebun organik, daur ulang limbah, hingga konservasi energi. Siswa juga dibekali pendidikan karakter dan kepemimpinan.
Melansir laman resminya SAI mempunyai jenjang dari KBTK sampai SMA. Dengan berbasih kurikulum merdeka, memadukan pembelajaran akademik dengan keterampilan hidup yang penting.
3. Sekolah Citra Alam Ciganjur
Sekolah ini menggabungkan kurikulum nasional dengan pembelajaran berbasis alam dan nilai religi. Anak-anak belajar langsung melalui praktik berkebun, outbound, hingga proyek konservasi.
Karakter seperti tanggung jawab dan kejujuran juga jadi fokus. Sekolah ini membuka jenjang dari PAUD – SMA dengan memadukan kurikulum Nasional, pembelajaran alam dan religi.
4. Rumah Anak Cilandak (Sekolah Alam Balita)
Khusus untuk usia dini, sekolah ini memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai laboratorium belajar. Ada hewan kecil seperti kelinci dan kura-kura, serta permainan sensorik di ruang terbuka. Tujuannya membangun rasa ingin tahu, keberanian, dan cinta alam sejak usia balita.
5. Kandank Jurank Doank (KJD)
Didirikan seniman Dik Doank, KJD lebih mirip ruang eksplorasi kreatif. Anak-anak diajak melukis, outbound, hingga belajar langsung di sawah. Konsepnya menekankan kebebasan berekspresi dan membangun kesadaran lingkungan lewat seni dan aktivitas luar ruangan.
Dengan menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini, sekolah-sekolah ini bukan hanya mendidik anak agar cerdas, tapi juga peduli pada isu besar dunia: krisis iklim, keberlanjutan, dan ketahanan pangan.

Amirudin Zuhri
Editor
