Tren Leisure

Samsung Elektronik Diproyeksikan Raup Pendapatan RP144,7 Triliun Pada Kuartal II-2021

  • SEOUL- Raksasa teknologi asal Negeri Gingseng, Samsung Elektronik diproyeksikan meraup pendapatan hingga US$10 miliar atau sekitar Rp144,7 triliun pada kuartal II-2021 (asumsi kurs Rp14.475 per dollar AS) oleh sejumlah analis. Berdasarkan proyeksi dari analis Refinitif Smart Estimate, laba tersebut melonjak sekitar 38% dibanding periode sebelumnya. Adapun yang paling berkontribusi pada naiknya proyeksi pendapatan Samsung Elektronik […]

<p>Korea Selatan adalah asal dari ponsel pintar (smartphone) Samsung / Reuters</p>

Korea Selatan adalah asal dari ponsel pintar (smartphone) Samsung / Reuters

(Istimewa)

SEOUL- Raksasa teknologi asal Negeri Gingseng, Samsung Elektronik diproyeksikan meraup pendapatan hingga US$10 miliar atau sekitar Rp144,7 triliun pada kuartal II-2021 (asumsi kurs Rp14.475 per dollar AS) oleh sejumlah analis.

Berdasarkan proyeksi dari analis Refinitif Smart Estimate, laba tersebut melonjak sekitar 38% dibanding periode sebelumnya.

Adapun yang paling berkontribusi pada naiknya proyeksi pendapatan Samsung Elektronik adalah akibat melonjaknya permintaan chip semikonduktor sehingga berpengaruh pada kenaikan harga.

Harga chip DRAM, yang banyak digunakan di server, ponsel, dan perangkat komputasi lainnya diproyeksikan melonjak 27% dibandingkan kuartal Maret.

Sedangkan untuk chip flash NAND yang melayani pasar penyimpanan data naik diproyeksikan 8,6%, menurut penyedia riset Trendforce.

Laba juga meningkat pada manufaktur kontrak chip Samsung dan bisnis desain chip logika, sebagian karena operasi di pabrik Texas yang dilanda badai kembali normal, kata para analis.

Mereka memperkirakan laba yang didapat hanya dari operasi divisi chip pada April-Juni naik sekitar 22% dari periode tahun sebelumnya menjadi sekitar 6,6 triliun Won Korea atau sekitar Rp84,3 triliun (asumsi kurs Rp12,8 per Won Korea).

Selain itu, tingginya permintaan elektronik selama pandemi juga disinyalir akan menjadi faktor naiknya pendapatan Samsung pada kuartal ini.

Meski begitu, penjualan smartphone Samsung turun menjadi sekitar 59 juta pada April-Juni dari sekitar 76 juta pada kuartal pertama, menurut Shinyoung Investment & Securities.

Turunnya penjualan merupakan dampak dari berkurangnya permintaan dari India. Seperti diketahui, saat ini India tengah terpukul keras oleh pandemi selama kuartal tersebut.

Tak hanya itu, pasokan yang ketat untuk beberapa chip prosesor seluler mungkin juga memengaruhi pengiriman. Berdasarkan proyeksi dari para analis, laba operasi bisnis seluler Samsung Elektronik diperkirakan ada pada angka 2,9 triliun won atau sekitar Rp 37,3 triliun.(RCS)