Saham BBCA hingga PTPP Jadi Jagoan di Tengah Proyeksi Lesu IHSG
- Ciptadana Sekuritas Asia merekomendasikan empat saham untuk trading hari ini di tengah proyeksi pelemahan IHSG, yakni BBCA, EXCL, PTPP, dan TAPG.

Ananda Astri Dianka
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Ciptadana Sekuritas Asia melihat peluang sejumlah emiten untuk ditransaksikan pada Jumat, 12 Desember 2025. Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah, analis menilai beberapa saham masih memberi ruang untuk aksi trading jangka pendek.
Dalam riset teknikalnya, Ciptadana merekomendasikan empat saham: PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT XL Smart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).
BBCA: Potensi Rebound di Tengah Tekanan Tren
Saham BBCA ditutup turun ke level 8.000 pada perdagangan sebelumnya. Analis menilai saham ini masih berada dalam tren turun jangka menengah, tercermin dari pola lower highs dan momentum yang melemah. Meski begitu, kondisi oversold membuka peluang rebound singkat.
Ciptadana merekomendasikan aksi speculative buy di area 7.900 dengan batas stop loss di 7.800 dan target jangka pendek di 8.200.
EXCL: Melanjutkan Tren Bullish
EXCL berada dalam tren naik kuat setelah berhasil keluar dari fase konsolidasi beberapa waktu lalu. Saham ini sempat menyentuh puncak 3.910, menjadikannya salah satu pergerakan terbaik dalam beberapa bulan terakhir.
Meski indikator kini memasuki area jenuh beli, EXCL dinilai masih menarik untuk strategi buy on weakness di sekitar 3.620 dengan stop loss 3.520 dan target 3.900.
PTPP: Peluang Beli Jika Breakout
Saham PTPP cenderung melemah ke 360 dan membentuk pola descending triangle—pola teknikal yang lazimnya menjadi sinyal pelemahan lanjutan. Support terdekat berada di 354.
Ciptadana menyarankan pembelian spekulatif hanya jika terjadi breakout di 366, dengan stop loss 352 dan target 384.
TAPG: Tekanan Jual Masih Dominan
TAPG mencatat penurunan tajam hingga lebih dari 7% dan kini berada dalam tren bearish yang cukup kuat. Tekanan jual terlihat jelas setelah terjadinya breakdown dari pola descending triangle.
Meski peluang pantulan jangka pendek tetap terbuka, tren umumnya masih mengarah turun. Area 1.315 disebut sebagai titik menarik untuk buy on weakness, dengan batas risiko di 1.290 dan target 1.440.
Grafik: Pergerakan IHSG
Sumber: riset Ciptadana Sekuritas
Pada perdagangan Rabu (11/12), IHSG terkoreksi 0,93% ke 8.620. Investor asing justru mencatatkan net buy sekitar Rp1,4 triliun. Sektor infrastruktur memimpin pelemahan dengan penurunan lebih dari 4%, disusul consumer non-cyclical dan transportasi.
Beberapa saham besar seperti TLKM, ASII, dan BREN ikut menekan indeks. Sementara itu, rupiah tercatat menguat tipis ke level 16.675 per dolar AS.
Secara teknikal, IHSG diprediksi bergerak dalam rentang 8.500–8.690 dengan kecenderungan melanjutkan pelemahan pada perdagangan hari ini.

Ananda Astri Dianka
Editor
