Review Zootopia 2, Disney Menyajikan Sekuel yang Hampir Sempurna
- Zootopia 2 melanjutkan kisah tak lama setelah kejadian film pertama, ketika Judy Hopps (Ginnifer Goodwin) dan Nick Wilde (Jason Bateman) menjadi rekan yang tak terduga di kepolisian kota. Jared Bush, yang juga menjadi salah satu sutradara film ini, tampaknya tahu persis bagaimana menyampaikan cerita yang dapat memikat anak-anak maupun orang dewasa.

Distika Safara Setianda
Author

JAKARTA, TRENASIA.ID – Tidak heran jika naskah menjadi salah satu kekuatan utama film ini, sesuatu yang mulai jarang ditemui di Hollywood, karena industri sering lupa bahwa cerita yang bagus sangat penting agar penonton tetap tertarik menonton film untuk hiburan.
Untungnya, Jared Bush, yang juga menjadi salah satu sutradara film ini, tampaknya tahu persis bagaimana menyampaikan cerita yang dapat memikat anak-anak maupun orang dewasa.
Meski Pixar, Walt Disney Studios jarang membuat sekuel bioskop untuk film animasi sukses mereka. Zootopia 2 bergabung dengan klub eksklusif seperti Frozen II, Moana 2, dan Ralph Breaks the Internet, bersama dengan The Rescuers Down Under dan Fantasia 2000. Seperti film-film sebelumnya, Zootopia 2 menunjukkan mengapa beberapa sekuel film animasi masuk akal.
Telah tayang di bioskop, meski film pertama dirilis hampir 10 tahun lalu, Zootopia 2 melanjutkan kisah tak lama setelah kejadian film pertama, ketika Judy Hopps (Ginnifer Goodwin) dan Nick Wilde (Jason Bateman) menjadi rekan yang tak terduga di kepolisian kota.
Dilansir dari Screen Rant, masih dianggap pemula, keinginan kuat Judy untuk membuktikan diri membuat keduanya menghadapi banyak masalah, bahkan ketika mereka menghadapi misteri baru yang harus dipecahkan.
Menjelang peringatan 100 tahun berdirinya kota, Judy dan Nick menemukan rahasia lama yang melibatkan hewan baru yaitu Gary De’Snake (Ke Huy Quan). Dengan kemitraan baru Nick dan Judy yang terancam bubar jika mereka tidak menemukan cara untuk bekerja sama, keduanya merekrut sekutu baru untuk menjelajahi kota dan memecahkan kasus tersebut.
Salah satu alasan terbesar kesuksesan Zootopia adalah misteri cerdas di inti ceritanya, penuh tikungan tak terduga yang membawa penonton melalui petualangan seru di lanskap ekologis yang beragam.
Cerita Zootopia 2 sama menarik dan berliku seperti film sebelumnya, meski sedikit lebih mudah ditebak. Namun, naskah Bush tetap menghadirkan misteri yang layak untuk Zootopia, dan terlihat jelas bahwa Disney bisa dengan mudah mengembangkan waralaba dari tugas polisi kota yang dijalani Nick dan Judy.
Elemen menonjol lainnya dari film Zootopia pertama adalah kota itu sendiri dan cara kerja politik serta penduduknya. Dalam Zootopia 2, Bush menggali lebih dalam sejarah dan pengetahuan kota tersebut, mengungkap bagaimana Zootopia didirikan dan dinamika kekuasaan kompleks yang menopangnya.
Kisah Zootopia 2 juga membawa penonton ke lokasi-lokasi baru, seperti Marsh Market, sehingga film terasa segar meski tema-temanya sedikit mengulang. Film pertama banyak menekankan dinamika predator vs mangsa untuk menyampaikan pesan tentang penerimaan.
Dalam Zootopia 2, pesan ini dikemas ulang dengan canggung melalui ular dan reptil yang dijadikan kambing hitam dan dijauhi oleh kota. Meski begitu, pesan tentang penerimaan dan berpikiran terbuka dalam Zootopia 2 tetap sangat relevan, memberikan inti cerita yang kuat walaupun alurnya terasa sedikit familiar.
Film ini juga memperkenalkan banyak karakter hewan baru. Gary De'Snake yang diperankan Quan merupakan tambahan yang menyenangkan bagi dunia Zootopia, dan perjalanannya di Zootopia ternyata sangat manis.
Sementara itu, Nibbles Maplestick yang diperankan Fortune Feimster adalah berang-berang yang lucu dan mencuri perhatian, dan Pawbert Lynxley yang diperankan Andy Samberg melengkapi para pemeran utama dengan penampilan yang menawan.
Disney mengambil skala lebih besar di Zootopia 2, dengan banyak bintang terkenal tampil sebagai cameo, termasuk Robert Irwin dan Dwayne Johnson, namun penempilan mereka tidak mengalihkan fokus dari cerita Nick dan Judy, yang menjadi inti film.
Kemitraan mereka terancam karena keduanya menghadapi kasus sangat berbeda, dan kisah ini menampilkan proses mereka belajar berkompromi dan berkomunikasi untuk memperkuat ikatan mereka.
Kisah Judy dan Nick memang tidak sepenuhnya inovatif, tetapi sangat selaras dengan tema besar Zootopia 2. Pada dasarnya, film ini adalah tentang menerima perbedaan orang lain dan bagaimana keberagaman dapat menciptakan dunia yang lebih baik, sesuatu yang sangat dibutuhkan dunia nyata kita.
Dalam Zootopia 2, Bush, Howard, dan Disney tampil lebih berani dengan tetap mempertahankan inti cerita dari film pertama.
Meskipun film ini mengulang beberapa tema yang sama, film ini merupakan misteri yang terjalin erat dengan banyak emosi dan humor yang dijalin untuk membuat penonton dari segala usia tetap terlibat. Ada beragam lelucon dalam film ini, ada yang berhasil dan ada yang tidak, tetapi pasti ada sesuatu yang cocok untuk semua orang.
Dengan studio seperti Walt Disney Animation, yang jarang merilis sekuel di bioskop, mungkin orang mengira mereka akan sedikit kesulitan.
Namun, Zootopia 2 sama kuatnya dengan pendahulunya. Film ini berhasil memperluas dunia Zootopia dengan cara yang menarik, menceritakan kisah menarik lainnya dengan karakter-karakter utamanya, dan menangkap kembali keajaiban Zootopia.

Distika Safara Setianda
Editor