Profil Ikhlas Thamrin: Penemu Bobibos dan Kompor Pulsa Viral
- Kenali profil Muhammad Ikhlas Thamrin, penemu di balik Bobibos (Bahan Bakar Nabati dari jerami ber-RON 98,1) dan inovator Kompor Pulsa viral. Lulusan UNS ini fokus menciptakan solusi energi nasional dari dalam negeri. Simak perjalanan risetnya sejak 2007, pendirian PT Baterai Freeneg Generasi, tantangan kegagalan sebelumnya, hingga penemuan bahan bakar Bobibos yang kini sedang menjadi sorotan publik.

Maharani Dwi Puspita Sari
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID - Saat ini, masyarakat Indonesia digemparkan dengan penemuan bahan bakar baru Bobibos yang diperkenalkan oleh PT Inti Sinergi Formula pada Minggu, 2 November 2025.
Bahan bakar ini disebut sebagai Bahan Bakar Nabati (BBN) yang terbuat dari jerami. Hadirnya Bobibos ini menyita perhatian masyarakat, karena berhasil ditemukan oleh orang yang sama dengan penemu kompor pulsa, yakni Muhammad Ikhlas Thamrin.
Muhammad Ikhlas Thamrin merupakan lulusan Fakultas Hukum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta angkatan 2001. Semasa kuliah, ia aktif sebagai demonstran untuk menolak kenaikan harga BBM sebuah pengalaman yang kemudian membentuk visi nya bahwa solusi energi nasional harus datang dari dalam negeri sendiri.
“Saya ingat betul pernah berdemo di Jakarta untuk menolak kenaikan harga BBM. Namun, setelah lulus saya berpikir apa yang dapat saya lakukan untuk memberi solusi perihal energi,” ujarnya, dikutip dari laman UNS, Jumat 14 November 2025.
- Baca Juga: Hasil Riset Panjang, Bahan Bakar Ramah Lingkungan Bobibos Miliki RON 98
Awal Karier & Transformasi
Setelah lulus dari UNS, Ikhlas menawarkan energi listrik berbasis pulsa. Ia menciptakan produk berupa kompor dan motor pulsa berbasis baterai dengan sistem pulsa token. Pengguna produk tersebut tidak perlu mencari stasiun pengisian listrik umum untuk mengisi daya produk jika baterai habis.
Cukup isi token pulsa, maka kompor dan motor sudah dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dari tekat tersebut, Ikhlas Thamrin bersama tim melakukan riset energi mulai tahun 2007.
Kemudian, pada tahun 2015, Ikhlas Thamrin dan tim berhasil mendirikan PT Baterai Freeneg Generasi. Dua produk tersebut merupakan langkah awal yang Ikhlas lakukan untuk mewujudkan mimpi Ikhlas Thamrin dalam membangun ekosistem listrik di Indonesia pada 2030.
Sayangnya, program kompor pulsa yang digagas sebelumnya akhirnya gagal di lapangan karena adanya kendala teknis dan sosial. Kegagalan ini mengajarkan bahwa sebuah inovasi, harus dipastikan secara detail melalui uji kelayakan yang ketat, agar proses implementasinya dapat berjalan secara sukses.
Pengalaman ini menjadi landasan bagi inovasi selanjutnya yakni Bobibos yang diklaim memiliki Research Octane Number (RON) 98,1. Ikhlas dan timnya mengklaim bahwa melalui riset lebih dari satu dekade, mereka berhasil membuat bahan bakar nabati yang berasal dari proses pengumpulan jerami, pengeringan, pemecahan struktur selulosa, fermentasi, distilasi, dan aditif untuk mencapai RON tinggi.
Meskipun inovasinya menarik, produk Bobibos yang ditemukan oleh Ikhlas belum menjalani sertifikasi penuh atau izin edar sebagai bahan bakar resmi. Skala produksi, biaya, keamanan distribusi, dampak lingkungan dan ketahanan pangan masih menjadi sorotan dari kalangan ahli.

Maharani Dwi Puspita Sari
Editor
