Pilih Danantara daripada Vale, Siapakah Febriany Eddy?
- Febri ini menjadi perempuan pertama di Tanah Air yang menjabat sebagai CEO pada sebuah perusahaan di industri pertambangan mineral.

Debrinata Rizky
Author


JAKARTA - PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) mengumumkan bahwa Febriany Eddy telah resmi meninggalkan kursi Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Perseroan. Keputusan ini diambil seusai dia didapuk menjadi Direktur PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) (BKI).
Sebagai informasi, Biro Klasifikasi Indonesia ditunjuk sebagai perusahaan induk operasional (Holding Operasional) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Penunjukan tersebut sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang- Undang Nomor 19 Tahun 2003.
Adapun Perseroan telah menerima surat pengunduran Febriany Eddy pada tanggal 21 April 2025. Pengunduran diri tersebut sesuai dengan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, terdapat larangan rangkap jabatan oleh anggota Direksi pada suatu badan usaha milik negara.
- Simak, Ini Daftar Terbaru Tarif Listrik April 2025
- Bank Mandiri Salurkan KUR Rp12,8 Triliun per Maret 2025
- Perdana Ikut Forum, Indonesia Makin Mesra dengan BRICS
Selain itu ketentuan Anggaran Dasar Perseroan juga mengatur adanya larangan melanjutkan jabatan anggota direksi karena peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Siapa Sosok Febriany Eddy?
Febriany Eddy memiliki lebih dari 18 tahun pengalaman kerja internasional di industri finansial maupun pertambangan. Febriany Eddy diangkat menjadi Direktur PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Vale tanggal 23 April 2013.
Febriany diangkat kembali sebagai Direktur oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014, 2016 dan terakhir tahun 2018, masing-masing untuk masa jabatan 2 tahun. Febriany Eddy memiliki peranan sebagai Deputy Chief Executive Officer sejak tahun 2019 hingga sekarang.
Sebelum diangkat menjadi Direktur PT Vale, Febriany Eddy dipindahtugaskan ke kantor regional Vale Base Metal Asia Pasifik dan Afrika yang berbasis di Brisbane, Australia selama 2.5 tahun. Febriany Eddy bertanggung jawab terhadap operasional Vale Base Metal di Indonesia, Jepang, Cina, Taiwan
dan Afrika.
Sebelum penugasan ke luar negeri ini, Febriany Eddy memegang jabatan sebagai Manajer Pengawasan Pembiayaan Proyek dan Evaluasi Keuangan PT Vale selama tiga tahun, dimana Febriany terlibat dalam kegiatan operasional yang fokus pada peningkatan efisiensi biaya, evaluasi dan pengaturan pembiayaan proyek dan perencanaan yang strategis.
Memiliki latar belakang menjadi Business Planning and Performance Manager, Vale Base Metals Asia Pacific & Africa, 2010 - 2013, Project Financing and Financial Evaluation Manager, PT Vale, 2007 - 2010.
Febri menempuh pendidikan Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Indonesia pada 1995 hingga 1999 dan meraih MBA dari UCLA Anderson School of Management dan National University of Singapore pada 2012 hingga 2013.
Dia juga memiliki rekam pengalaman kerja internasional selama hampir 22 tahun di industri finansial maupun pertambangan. Febri memulai karirnya bekerja di Pricewaterhouse Coopers di Jakarta selama 5,5 tahun dan 1,5 tahun di Amsterdam, Belanda.
Dalam dunia tambang sosok pemimpin wanita masih minim. Namun, salah satu perusahaan tambang nikel multinasional yang cukup moncer di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) punya Febriany Eddy.
Febri ini menjadi perempuan pertama di Tanah Air yang menjabat sebagai CEO pada sebuah perusahaan di industri pertambangan mineral. Ia telah berkarir di Vale selama hampir 14 tahun, di mana 11 tahun di antaranya adalah di Vale Indonesia sebelum resmi menjadi CEO & Presiden Direktur.
Kiprah Febriany Eddy tersebut mengantarkannya masuk dalam jajaran Top 25 Most Influential Women in Treasury in Asia Pacific 2015, sebagai satu dari sedikit perempuan di dunia yang menempati posisi paling strategis di industri pertambangan.

Amirudin Zuhri
Editor
