Perang Kian Berkobar, China Umumkan Tarif Tambahan Untuk Barang-Barang AS
- enteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pihaknya meyayangkan sikap China dan merupakan tindakan yang merugikan Beijing sendiri. Ia tidak menutup kemungkinan untuk menghapus saham China dari bursa saham Amerika, dan mengatakan bahwa semua opsi tersedia.

Amirudin Zuhri
Author


JAKARTA- China mengenakan tarif 84% pada barang-barang Amerika sebagai pembalasan atas tarif terbaru Trump. Tarif ini naik dari 34% yang diumumkan sebelumnya.
Kementerian keuangan China pada Rabu 9 April 2025 mengatakan tariff ini akan mulai hari Kamis. Kementerian Perdagangan China juga menyatakan telah menambahkan 12 entitas Amerika ke dalam daftar kontrol ekspor dan 6 entitas AS ke dalam daftar 'entitas tidak dapat diandalkan'
Perusahaan yang ditambahkan ke daftar kontrol ekspor termasuk American Photonics dan Novotech. Ekspor barang-barang dengan fungsi ganda ke perusahaan-perusahaan ini akan dilarang.
Mereka yang ditambahkan ke daftar entitas tidak dapat diandalkan, termasuk Shield AI dan Sierra Nevada Corporation. Mereka akan dilarang melakukan aktivitas impor dan ekspor terkait China serta berinvestasi di negara tersebut.
- Kekayaan Bersih Trump Turun Karena Tarif Mengguncang Ekonomi Global
- Prabowo Hapus Kuota Impor demi AS, Ternyata Segini Porsinya
- Inpres Turun, Pendanaan Koperasi Desa Dijamin APBN hingga APBD
Segera setelah pengumuman China tersebut Presiden AS Donald Trump mengeluarkan komentarnya. Dia mendorong perusahaan untuk pindah ke Amerika. Menulis di platform media sosial Truth Social, presiden Amerika mengatakan: "Ini adalah saat yang TEPAT untuk memindahkan PERUSAHAAN Anda ke Amerika Serikat."
"TANPA TARIF, dan penyambungan dan persetujuan Listrik/Energi dapat dilakukan dengan segera. Tidak Ada Penundaan Lingkungan. JANGAN TUNGGU, LAKUKAN SEKARANG!" imbuhnya.
Sedangkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pihaknya meyayangkan sikap China dan merupakan tindakan yang merugikan Beijing sendiri. Ia tidak menutup kemungkinan untuk menghapus saham China dari bursa saham Amerika, dan mengatakan bahwa semua opsi tersedia.
"Saya pikir sangat disayangkan bahwa pihak China sebenarnya tidak ingin datang dan bernegosiasi, karena mereka adalah pelanggar terburuk dalam sistem perdagangan internasional," kata Bessent dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.
Bessent mengatakan sekutu ingin membahas cara menyeimbangkan kembali kebijakan perdagangan China dalam pembicaraan dengan pejabat Amerika. "Itulah kemenangan besar di sini. AS tengah berupaya menyeimbangkan kembali perekonomiannya dengan lebih banyak manufaktur. China perlu menyeimbangkan kembali perekonomiannya dengan lebih banyak konsumsi," katanya.
Bessent juga memperingatkan Beijing agar tidak mencoba mendevaluasi mata uangnya sebagai cara untuk menanggapi tarif baru. "Jika China mulai mendevaluasi, maka itu merupakan pajak bagi seluruh dunia dan semua pihak harus terus menaikkan tarif untuk mengimbangi devaluasi tersebut. Jadi saya mendesak mereka untuk tidak melakukan itu dan berunding," kata Bessent.
Pasar Eropa turun lebih jauh setelah pengumuman China. Indeks FTSE 100 dari perusahaan-perusahaan terbesar yang terdaftar di Inggris telah turun 3,3% sejauh ini hari ini, sementara Dax Jerman turun 4% dan Cac 40 Prancis turun 4%.
Perhatian akan segera beralih ke bagaimana pasar Amerika bereaksi terhadap berita tersebut.
