Tren Pasar

Penjualan Ditopang Insentif PPN, Saham PWON Berpotensi Naik 49%

  • PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatat marketing sales Rp300 miliar pada kuartal III 2025, turun 16% YoY namun naik 9,9% QoQ. Segmen hunian tapak masih tumbuh solid, sementara saham PWON direkomendasikan BUY dengan target harga Rp530 per saham.
1153-20231101_115126.jpg
Ilustrasi Proyek Superblok Pakuwon (PWON) di IKN. (Pakuwon)

JAKARTA, TRENASIA.ID – PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) menunjukkan kinerja solid meski pasar properti nasional masih melemah. 

Berdasarkan riset Ciptadana Sekuritas Asia Rabu, 15 Oktober 2025, perseroan mencatat penjualan pemasaran (marketing sales) sebesar Rp300 miliar pada kuartal III/2025. Angka ini turun 16% secara tahunan (year-on-year/YoY), namun naik 9,9% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/QoQ).

Pertumbuhan terbesar datang dari segmen hunian tapak yang melonjak 11,2% YoY dan 26,3% QoQ. Kondisi ini menandakan permintaan terhadap produk dengan harga terjangkau masih kuat, didukung oleh insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari pemerintah. Sementara itu, penjualan hunian vertikal masih tertekan 28,6% YoY, meski mulai pulih dengan kenaikan tipis 0,6% QoQ.

Secara kumulatif, total marketing sales selama sembilan bulan pertama 2025 mencapai Rp903 miliar. Capaian ini setara 50% dari target tahunan perusahaan sebesar Rp1,8 triliun, dan 60% dari proyeksi analis Rp1,5 triliun — sedikit di bawah ekspektasi pasar. Menariknya, sekitar 73% atau Rp662 miliar berasal dari unit yang memenuhi syarat insentif PPN, menegaskan kemampuan manajemen PWON dalam memanfaatkan stimulus fiskal di tengah permintaan yang melambat.

Dari sisi pendapatan berulang (recurring income), segmen pusat perbelanjaan, hotel, dan perkantoran menjadi penopang utama kinerja PWON. Dengan tingkat okupansi yang stabil serta pemulihan trafik mal yang terus menguat, pendapatan berulang diperkirakan masih mampu tumbuh dua digit pada 2025.

Ke depan, potensi penurunan suku bunga pada paruh pertama 2026 juga menjadi katalis positif bagi sektor properti, terutama bagi pengembang dengan struktur keuangan kuat seperti PWON.

Secara valuasi, saham PWON saat ini diperdagangkan pada rasio harga terhadap nilai buku (P/BV) sebesar 0,8 kali, lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang berada di kisaran 1,1 kali. Ciptadana Sekuritas mempertahankan rekomendasi BUY dengan target harga Rp530 per saham, yang mencerminkan potensi kenaikan sekitar 49% dari harga penutupan sesi I Rabu (15/10) di level Rp354.