Media Asing Sorot Mahfud MD Resign, Nama Sri Mulyani Disebut
- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia serta calon wakil presiden, Mahfud MD, menyatakan pada Rabu, 31 Januari 2024, ia akan mengajukan pengunduran diri.

Distika Safara Setianda
Author


JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia serta calon wakil presiden, Mahfud MD, menyatakan pengunduran diri. Perihal yang disampaikan pada Rabu, 31 Januari 2024 mendapat sorotan dari media asing.
Sebagaimana ditulis Reuters, mundurnya Mahfud dari kabinet Jokowi, menurut ajudannya, diklaim lantaran adanya keberpihakan kampanye untuk pemilihan umum bulan depan.
Kantor presiden belum memberikan tanggapan atas tuduhan tersebut terkait perannya dalam pemilihan presiden pada 14 Februari, di mana Mahfud MD tidak akan bersaing setelah menjabat dua periode.
- Jokowi Resmi Tambah Gaji PNS, Ini Daftar Kenaikannya
- Singapura Peringkat Ke-5 Negara Paling Tidak Korup pada 2023
- IHSG Dibuka Menguat, Saham ASII, GOTO, BRPT dan AMRT Layak Diburu
Mahfud menyatakan dalam pernyataan langsung di Instagram, dia akan menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Jokowi, begitu dia memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya. Dia tidak menyebutkan alasan mengapa dia akan mengundurkan diri.
“Saya akan mengucapkan selamat tinggal kepada presiden dengan hormat. Saya akan melaporkan kepadanya bahwa saya telah selesai (dengan pekerjaan ini),” kata Mahfud.
Jokowi, menanggapi pernyataan Mahfud selama perjalanan ke Jawa Tengah, mengatakan dia menghormati keputusan Mahfud. Presiden dijadwalkan kembali ke ibu kota Jakarta pada Kamis.
Mahfud adalah pasangan calon mantan gubernur provinsi Ganjar Pranowo, yang bersaing melawan mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang berpasangan dengan putra Jokowi dan memimpin dalam perlombaan tersebut.
Andi Widjajanto, pejabat senior dalam tiket Ganjar, mengatakan kepada Reuters, Mahfud ingin mengundurkan diri karena ia melihat Jokowi tampaknya mendukung tiket Prabowo.
“Mahfud mengira Presiden semakin tidak netral dalam pilkada, presiden berpihak,” ujar Andi, dikutip dari Reuters, pada Kamis, 1 Februari 2024.
Kandidat presiden lain telah menuduh Jokowi menggunakan fasilitas negara untuk membantu Prabowo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, meraih kemenangan.
Presiden belum memberikan tanggapan terhadap pertanyaan-pertanyaan mengenai tuduhan tersebut. Minggu lalu, Jokowi mengatakan dia memiliki hak untuk berkampanye bagi seorang kandidat selama tidak menggunakan fasilitas negara.
Andi mengatakan kabinet Jokowi tidak lagi kondusif untuk bekerja bagi Mahfud, karena dirinya dan beberapa menteri lainnya tidak dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan posisi mereka.
Sri Mulyani Ikut Disebut
Media lokal melaporkan bahwa Menteri Keuangan yang dihormati, Sri Mulyani Indrawati, dan beberapa menteri lainnya mungkin akan mengundurkan diri dari kabinet, yang dapat menggoyahkan pemerintahan Jokowi beberapa minggu sebelum hari pemungutan suara.
Dalam pernyataannya pada Rabu, Jokowi mengatakan seluruh kabinetnya sangat solid meskipun Mahfud mengundurkan diri.
Berita tentang kemungkinan keluarnya Sri Mulyani membuat rupiah jatuh pada pekan lalu, mendorong bank sentral untuk campur tangan di pasar mata uang.
Kementeriannya menyatakan bahwa Sri Mulyani terus menjalankan tugasnya, dan pada Selasa, Sri Mulyani mengadakan konferensi pers triwulanan mengenai stabilitas pasar keuangan.
- Tambah Reksa Dana, Muamalat Bidik Penjualan Produk Investasi 2024 Naik 80 Persen
- Laba Kuartal IV Google Melonjak 56 Persen, Pendapatan Cloud Computing Lampaui Ekspektasi
- Bangun Sistem Sanitasi, Indonesia Tarik Utang dari ADB Rp6,5 Triliun
Ganjar mengajak pejabat lain yang diduga memiliki konflik kepentingan untuk mengikuti jejak Mahfud dan juga mengundurkan diri, tanpa menyebutkan nama siapa pun.
Survei pendapat menunjukkan pasangan Ganjar dan Mahfud berada di posisi terakhir dalam perlombaan memimpin demokrasi terbesar ketiga di dunia, hanya sedikit tertinggal dari kandidat lain, Anies Baswedan, tetapi jauh di belakang Prabowo.

Rizky C. Septania
Editor
