Lima Proyek Strategis PGAS Jadi Mesin Pertumbuhan Baru, Cek Target Sahamnya?
- Prospek PGAS 2025 menghadirkan paradoks: laba diproyeksikan turun, namun analis kompak merekomendasikan "Beli" berkat lima proyek strategis bernilai ratusan juta dolar.

Alvin Bagaskara
Author


PT Pertamina Gas (Pertagas) / Dok. Pertagas
(Istimewa)JAKARTA, TRENASIA.ID – Prospek emiten gas negara, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), kini menyajikan sebuah paradoks yang menarik. Di satu sisi, konsensus analis memproyeksikan laba bersih perusahaan tahun ini akan terkoreksi. Namun di sisi lain, mayoritas analis justru dengan yakin menyematkan rekomendasi "Beli" untuk saham ini.
Anomali ini tentu membuat investor bertanya-tanya: apa yang sebenarnya dilihat oleh para analis di balik angka laba yang diprediksi akan melemah? Ternyata, jawabannya terletak pada deretan 'mesin uang' masa depan yang sedang dibangun oleh PGAS melalui lima proyek strategis bernilai ratusan juta dolar.
Fenomena ini adalah pertarungan klasik antara kinerja jangka pendek melawan potensi jangka panjang. Lantas, seberapa besar tekanan yang dihadapi PGAS saat ini dan seberapa besar 'harta karun' yang sedang mereka siapkan? Mari kita bedah tuntas.
1. Sisi Negatif: Proyeksi Laba 2025 yang Terkoreksi
Kabar yang kurang sedap pertama datang dari proyeksi kinerja keuangan. Konsensus analis yang dihimpun Bloombergmemperkirakan laba bersih PGAS tahun ini akan terkoreksi -3,12% menjadi US$328,82 juta. Proyeksi ini sejalan dengan realisasi kinerja semester pertama yang juga tertekan.
Sementara itu, nalis Sucor Sekuritas, Niko Pandowo, dalam risetnya pada 12 September 2025, menjelaskan bahwa tekanan pada paruh pertama disebabkan oleh peningkatan porsi penggunaan LNG yang lebih mahal untuk pelanggan HGBT (Harga Gas Bumi Tertentu) dan banyaknya hari libur yang mengurangi permintaan gas industri.
Meskipun begitu, Sucor Sekuritas melihat adanya sinyal pemulihan yang kuat di semester kedua. Laba bersih diproyeksikan akan tumbuh 29% dibandingkan semester pertama, didorong oleh perbaikan margin dan jumlah hari kerja yang lebih banyak.
2. 'Mesin Uang' Masa Depan: Deretan 5 Proyek Strategis
Di sinilah letak optimisme para analis. Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Hery Murahmanta, dalam public expose pada 10 September 2025, memaparkan lima proyek strategis yang sedang dibangun dan akan menjadi 'mesin uang' baru bagi perusahaan.
Proyek terbesar adalah pipa gas Tegal-Cilacap senilai US$125 juta yang akan memperluas jangkauan ke pelanggan industri di sisi selatan Jawa. Selain itu, ada juga proyek pipa minyak Cikampek-Plumpang senilai US$90 juta yang akan menjadi sumber pendapatan baru.
Tiga proyek strategis lainnya adalah proyek tahunan jaringan gas kota, revitalisasi LNG Hub Arun di Aceh senilai US$42 juta, dan proyek energi hijau biometana yang sejalan dengan komitmen transisi energi.
3. Pandangan Para Analis: Kompak Rekomendasi 'Beli'
Melihat prospek jangka panjang dari deretan proyek raksasa ini, para analis secara umum tetap sangat optimistis. Berdasarkan data konsensus Bloomberg, dari 24 analis yang mengulas saham PGAS, sebanyak 10 analis secara kompak memberikan rekomendasi "Beli".
Sementara itu, 13 analis lainnya menyarankan "Tahan" dan hanya satu yang merekomendasikan "Jual". Pandangan yang cenderung bullish ini menunjukkan bahwa pasar lebih fokus pada cerita pertumbuhan jangka panjang dari proyek-proyek infrastruktur ini.
Sucor Sekuritas menjadi salah satu yang paling optimistis, dengan merekomendasikan "Beli". “Momentum ini didukung oleh peningkatan margin dalam distribusi gas karena porsi HGBT yang lebih rendah dan penyesuaian harga non-HGBT,” tulis Niko dalam risetnya.
4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, fenomena PGAS saat ini adalah sebuah cerita pertumbuhan (growth story) klasik. Ada tekanan jangka pendek pada profitabilitas yang perlu diwaspadai. Namun, ada potensi pertumbuhan jangka panjang yang sangat besar dari serangkaian proyek yang sedang dieksekusi.
Target harga konsensus analis berada di level Rp1.785, yang menyiratkan potensi return jangka panjang yang menarik. Kunci bagi investor adalah kesabaran dan keyakinan pada kemampuan manajemen untuk mengeksekusi lima proyek strategis ini sesuai jadwal.

Alvin Bagaskara
Editor
