Ledakan Laba CDIA: Bukan Cuma dari Bisnis Inti, Ternyata Ini Sumber Rahasianya!
- Emiten baru CDIA langsung tancap gas pasca-IPO, laba bersih melesat 347,5%. Apa rahasia cuan jumbo Grup Barito ini?

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Emiten baru milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), langsung membuat gebrakan di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang baru saja menggelar IPO pada 9 Juli 2025 ini merilis rapor keuangan semester I-2025 yang hasilnya benar-benar di luar nalar.
Laba bersih perusahaan tercatat meroket hingga 347,5%. Namun, jika dibedah lebih dalam, lonjakan profitabilitas ini ternyata bukan hanya berasal dari kinerja operasional bisnis intinya. Ada keuntungan finansial jumbo yang menjadi pemicu utama di balik lonjakan laba yang fantastis ini.
Fenomena ini tentu memicu pertanyaan besar: apa sebenarnya resep rahasia di balik kinerja cemerlang ini? Mari kita bedah tuntas lima poin penting dari laporan keuangan emiten anyar Grup Barito ini.
1. Rapor Laba: Meledak 347,5% Jadi US$74 Juta
Fokus utama dari laporan keuangan kali ini adalah ledakan pada sisi profitabilitas. Laba bersih periode berjalan CDIA tercatat meroket menjadi US$74,36 juta atau sekitar Rp1,22 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat agresif.
Angka tersebut naik 347,5% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya US$16,61 juta. Kenaikan fantastis ini tentu menjadi pemicu utama yang memicu antusiasme pasar terhadap saham pendatang baru dari Grup Barito ini.
Kualitas dari laba yang besar ini perlu dipahami lebih dalam oleh para investor. Untuk mengetahui dari mana sumbernya berasal, kita perlu membedah lebih jauh lagi komponen-komponen pendapatan yang menjadi pendorong utamanya.
2. Cuan US$11,1 Juta dari Equity Linked Bonds
Pendorong utama pertama dari ledakan laba ini datang dari pos pendapatan dari aset keuangan yang nilainya mencapai US$11,15 juta. Angka ini merupakan keuntungan yang signifikan dan memberikan kontribusi besar terhadap total laba perusahaan.
Catatan atas laporan keuangan menjelaskan bahwa pendapatan ini berasal dari perubahan nilai wajar investasi pada equity linked bonds. Ini adalah keuntungan non-operasional yang didapat dari instrumen investasi, bukan dari aktivitas bisnis inti perusahaan.
Keuntungan finansial inilah yang memberikan dorongan pertama bagi lonjakan laba bersih. Hal ini menunjukkan bahwa selain dari operasional, perusahaan juga aktif dalam mengelola investasinya di berbagai instrumen keuangan untuk mendongkrak profitabilitas.
3. Laba Tambahan US$46,6 Juta
Keuntungan yang lebih besar lagi datang dari pos keuntungan lain-lain bersih yang meroket menjadi US$46,28 juta. Jika dibedah, komponen terbesar dari pos ini adalah keuntungan atas perubahan nilai wajar instrumen keuangan senilai US$46,65 juta.
Sama seperti sebelumnya, ini adalah keuntungan yang berasal dari instrumen finansial, bukan dari penjualan listrik atau sewa kapal. Jika digabungkan, total keuntungan finansial dari dua sumber ini mencapai lebih dari US$57 juta, menjadi pendorong utama di balik ledakan laba.
Keuntungan non-operasional dengan skala sebesar ini menjadi faktor penentu yang membuat kinerja laba CDIA terlihat luar biasa. Tanpa adanya keuntungan dari pos ini, gambaran profitabilitas perusahaan tentu akan sangat berbeda dari yang disajikan.
4. Bagaimana dengan Kinerja Bisnis Intinya?
Meskipun ditopang oleh keuntungan finansial, kinerja bisnis inti CDIA sebenarnya juga sangat solid. Total pendapatan usaha tercatat tumbuh kuat sebesar 41,9% menjadi US$66,87 juta pada semester pertama tahun ini.
Pertumbuhan operasional yang sehat ini pada akhirnya menghasilkan laba kotor sebesar US$19,10 juta. Kenaikan ini menunjukkan bahwa fundamental bisnis utama perusahaan, seperti penjualan listrik dan sewa kapal, juga berada dalam tren yang sangat positif.
Pertumbuhan operasional yang sehat, ditambah dengan keuntungan dari instrumen finansial, menciptakan kombinasi sempurna. Hal inilah yang membuat rapor laba bersih CDIA terlihat begitu fantastis pada periode laporan keuangan kali ini.
5. Neraca Keuangan yang Semakin Gendut Pasca-IPO
Kinerja laba yang kuat dan dana segar dari IPO membuat neraca keuangan CDIA semakin besar. Total aset perusahaan meroket 29% dalam enam bulan menjadi US$1,39 miliar, didanai oleh peningkatan modal dan tambahan utang bank jangka panjang.
Yang paling menarik, posisi kas dan setara kas perusahaan meningkat hampir dua kali lipat menjadi US$334,3 juta. Tumpukan kas yang sangat tebal ini memberikan fleksibilitas dan amunisi yang sangat besar bagi CDIA untuk melakukan ekspansi.
Kondisi neraca yang semakin kuat ini menempatkan perusahaan dalam posisi yang sangat baik. Dengan modal yang tebal dan utang yang terkelola, CDIA memiliki ruang yang luas untuk melakukan berbagai manuver bisnis strategis di masa depan.

Alvin Bagaskara
Editor
