Merunut Asal Cuan Jumbo CDIA, Mesin Uang Baru Prajogo Pangestu
- Emiten baru Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), catat lonjakan pendapatan 41,9% dan laba bersih US$74,36 juta di semester I-2025 berkat empat pilar bisnis andalan.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Emiten baru milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), langsung membuat gebrakan di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan yang baru saja menggelar penawaran umum perdana (IPO) pada 9 Juli 2025 ini merilis rapor keuangan semester I-2025 yang hasilnya sangat fantastis.
Pertumbuhan pendapatan yang meroket hingga 41,9% menjadi US$66,87 juta menjadi pemicu utama dari kinerja cemerlang ini. Namun yang menjadi pertanyaan besar, sebagai perusahaan induk, dari mana sebenarnya mesin uang atau sumber cuan jumbo CDIA ini berasal?
Ternyata, di balik statusnya sebagai perusahaan induk, CDIA memiliki empat pilar bisnis operasional yang menjadi motor penggerak utamanya. Mari kita bedah tuntas satu per satu untuk melihat kekuatan masing-masing segmen bisnis perusahaan.
1. Jantung Bisnis: Penjualan Listrik ke Kawasan Industri
Jantung atau mesin uang utama yang menjadi tulang punggung pendapatan CDIA adalah penjualan daya listrik. Segmen ini menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang pendapatan hingga US$44,11 juta pada paruh pertama tahun ini, menunjukkan dominasinya.
Bisnis kelistrikan ini menunjukkan peran strategis CDIA sebagai pemasok energi vital bagi para pelaku industri, terutama di kawasan Jawa Barat. Ini adalah sumber pendapatan yang stabil dan menjadi fondasi utama bagi profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.
Dengan permintaan energi yang terus bertumbuh dari sektor industri, pilar bisnis ini diproyeksikan akan terus menjadi mesin pertumbuhan utama. Kemampuan untuk menyediakan pasokan listrik yang andal adalah keunggulan kompetitif yang sangat kuat bagi CDIA.
2. Armada Pendukung: Cuan dari Sewa Kapal
Pilar kedua yang juga memberikan kontribusi sangat signifikan adalah jasa sewa kapal. Segmen ini berhasil meraup pendapatan sebesar US$14,96 juta, menjadikannya armada pendukung yang sangat kuat bagi kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Pendapatan dari jasa sewa kapal ini menunjukkan diversifikasi bisnis CDIA di sektor logistik maritim. Kehadiran lini bisnis ini memberikan bantalan pendapatan yang solid di luar bisnis inti kelistrikan yang menjadi fokus utama perusahaan.
Dengan posisi geografis Indonesia sebagai negara maritim, kebutuhan akan jasa sewa kapal untuk industri akan terus meningkat. Hal ini menempatkan segmen bisnis ini sebagai salah satu pilar pertumbuhan jangka panjang yang sangat prospektif bagi CDIA.
3. Pilar Lainnya: Penjualan Bahan Bakar dan Sewa Dermaga
Selain dua pilar utama, CDIA juga mendapatkan cuan dari dua segmen lainnya. Penjualan bahan bakar tercatat menyumbang pendapatan sebesar US$5,04 juta, sementara sewa tangki dan dermaga juga ikut berkontribusi sebesar US$2,76 juta.
Meskipun porsinya lebih kecil, kehadiran kedua segmen ini menunjukkan model bisnis CDIA yang terintegrasi. Perusahaan tidak hanya menjual listrik, tetapi juga menyediakan layanan pendukung di sektor energi dan logistik secara komprehensif.
Sinergi antara penjualan listrik, bahan bakar, dan fasilitas dermaga menciptakan sebuah ekosistem bisnis yang saling mendukung. Hal ini memungkinkan CDIA untuk menawarkan solusi satu atap bagi para pelanggannya di kawasan industri.
4. Rapor Laba Bersih yang Meledak
Kombinasi dari pertumbuhan pendapatan yang kuat dan efisiensi operasional pada akhirnya membuat laba bersih perusahaan meledak. Laba periode berjalan atau laba bersih CDIA pada semester I-2025 tercatat mencapai US$74,36 juta.
Angka ini meroket secara signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar US$16,61 juta. Lonjakan profitabilitas inilah yang menjadi bukti nyata bahwa mesin uang CDIA berjalan dengan sangat sehat.
Kenaikan laba bersih yang fantastis ini juga didukung oleh laba kotor yang tumbuh menjadi US$19,10 juta. Hal ini menunjukkan bahwa fundamental operasional perusahaan berada dalam kondisi yang sangat prima dan terus bertumbuh.
5. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, laporan keuangan ini adalah sinyal yang sangat positif. Ini menunjukkan bahwa CDIA tidak hanya menjual mimpi sebagai perusahaan induk, tetapi memiliki mesin-mesin bisnis operasional yang nyata, bertumbuh, dan sangat profitabel.
Kombinasi antara pertumbuhan pendapatan yang kuat, diversifikasi bisnis yang solid, dan ledakan laba bersih menjadi fondasi yang kokoh bagi prospek saham CDIA ke depan. Ini adalah cerminan dari eksekusi strategi yang berhasil dari salah satu emiten andalan Prajogo Pangestu.

Alvin Bagaskara
Editor
