Tren Pasar

Kilau Emas Topang Kinerja MDKA, Sahamnya Direkomendasikan Beli

  • Didorong oleh bisnis emas yang meroket, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatat kinerja solid di tengah pelemahan segmen nikel dan tembaga. Simak prospek saham MDKA dengan rekomendasi beli dan target harga Rp3.000 dari analis.
RUPS Merdeka Cooper-3.jpg
Jajaran Komisaris dan Direksi MDKA berfoto usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasi.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menunjukkan performa solid berkat bisnis emasnya. Kinerja positif ini berhasil menutupi pelemahan pada segmen nikel dan tembaga, menjadikan sahamnya incaran investor dengan rekomendasi beli dari para analis pasar modal terkemuka di Indonesia saat ini.

Riset Mandiri Sekuritas (Mansek) per 14 Agustus 2025 menunjukkan kontribusi emas melonjak. Porsi pendapatan dari Tambang Emas Tujuh Bukit kini mencapai 23% pada kuartal kedua 2025, sebuah kenaikan signifikan dari posisi 12% pada tahun sebelumnya yang lalu.

Kenaikan ini didorong oleh harga jual rata-rata (ASP) emas yang meroket ke US$ 3.200 per ons. Secara akumulatif hingga Juni 2025, total penjualan emas MDKA tercatat berhasil naik 15% menjadi 59,5 ribu ons, menunjukkan permintaan yang kuat di pasar global.

Kinerja impresif tersebut menghasilkan lonjakan pendapatan hingga 62% menjadi US$ 188 juta pada semester I-2025. Namun, biaya tunai (cash cost) produksi juga tercatat mengalami kenaikan menjadi US$ 1.350 per ons, sedikit melampaui panduan yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan.

Tantangan di Segmen Tembaga dan Nikel

Berbeda dengan emas, segmen tembaga dari Tambang Wetar menghadapi tantangan operasional. Penjualan dilaporkan turun 41% pada kuartal II-2025, dengan total produksi semester pertama baru mencapai 4.200 ton atau hanya 33% dari target tahunan yang diharapkan oleh perseroan.

Di lini nikel lewat PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), produksi NPI mencapai 16.748 ton. Angka ini naik tipis secara kuartalan, namun turun 23,5% secara tahunan akibat adanya jadwal perawatan fasilitas smelter RKEF milik perusahaan untuk menjaga keandalan operasional.

Meski produksi tahunan turun, ada efisiensi biaya yang signifikan pada segmen nikel. Cash cost turun 3,3% menjadi US$ 9.719 per ton karena optimalisasi bijih dari tambang sendiri. Margin tunai pun naik 16,7% secara kuartalan dan 43% tahunan.

Prospek Saham dan Rekomendasi Analis

Dengan emas sebagai penopang utama, Mandiri Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) untuk saham MDKA. Analis menetapkan target harga yang sangat optimistis, yaitu pada level Rp3.000 per lembar saham, mencerminkan keyakinan kuat terhadap prospek MDKA ke depan.

Target harga tersebut menyiratkan adanya potensi kenaikan atau upside sebesar 31% dari harga saat ini di Rp2.280. Dalam setahun, saham MDKA bergerak di rentang Rp1.040-2.780, menunjukkan ruang pertumbuhan yang masih sangat signifikan bagi para investor cermat.