Kaldera 'Neraka' Supervolkanik di Jepang ini adalah Rumah 17 Gunung Berapi
- Secara kolektif, Kaldera Aso dianggap sebagai salah satu dari sembilan "gunung berapi super" di Bumi karena jaringan gunung berapinya secara teknis mampu meletus dalam satu ledakan dahsyat.

Amirudin Zuhri
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID- Foto astronot yang menakjubkan di atas menunjukkan keindahan alam Kaldera Aso Jepang — mangkuk raksasa seperti kawah yang berisi 17 gunung berapi berbeda,. Sisa dari letusan besar yang berlangsung lebih dari 200.000 tahun.
Kaldera Aso, juga dikenal sebagai Gunung Aso atau Asosan, terletak di jantung Kyushu, pulau terbesar ketiga dari empat pulau besar Jepang. Struktur megah ini memiliki lebar hingga 24 kilometer dan dikelilingi oleh punggung bukit berbentuk cincin yang tingginya mencapai sekitar 1.200 meter.
Kaldera ini merupakan rumah bagi 17 gunung berapi yang berbeda. Mulai dari lubang kecil yang tersembunyi di dalam lanskap hingga gunung-gunung besar yang menjulang tinggi di atas lingkungan sekitarnya. Lima kerucut terbesar di area ini — Takadake, Nekodake, Nakadake, Kishimadake, dan Eboshidake — berkumpul di dekat pusat kaldera dan secara kolektif dikenal sebagai "Aso Gogaku". Masing-masing puncak yang menjulang tinggi ini lebih tinggi daripada tepi luar kaldera.
Nakadake adalah salah satu gunung berapi paling aktif di Jepang dan terakhir meletus pada Oktober 2021, menurut Program Vulkanisme Global Smithsonian Institution . Dua gunung berapi pusat lainnya, Kishimadake dan Eboshidake, juga aktif tetapi belum meletus selama ratusan atau ribuan tahun.
Sebuah studi tahun 2018 mengungkapkan bahwa ketiga puncak aktif ini dialiri oleh ruang magma besar yang terletak sekitar 6 km di bawah permukaan.
Secara kolektif, Kaldera Aso dianggap sebagai salah satu dari sembilan "gunung berapi super" di Bumi karena jaringan gunung berapinya secara teknis mampu meletus dalam satu ledakan dahsyat. Namun, seperti halnya superstruktur lainnya, seperti Yellowstone, kemungkinan hal ini terjadi dalam waktu dekat atau jauh sangatlah kecil .
Saat ini, lahan di antara gunung berapi pusat dan punggungan luar sebagian besar tertutup oleh area perkotaan dan bangunan pertanian, yang membuatnya tampak berbintik-bintik abu-abu dan putih, menurut Observatorium Bumi NASA . Namun, di masa lalu, sebagian besar dasar kaldera kemungkinan tertutup oleh tiga danau purba yang kini telah mengering.
Sungai-sungai purba yang pernah mengeringkan danau-danau ini juga mengukir sebuah lubang di dinding barat kaldera (di bagian bawah gambar ini), yang sekarang menjadi satu-satunya jalan utama menuju dan keluar kaldera.
Beberapa sumber air panas juga tersebar di seluruh kaldera, termasuk Jigoku, yang berarti "neraka" dalam bahasa Jepang.
Sejarah yang eksplosif
Menurut Earth Observatory, Aso terbentuk oleh empat letusan piroklastik besar yang terjadi antara 300.000 dan 90.000 tahun yang lalu. Sebagian besar Kyushu tertutup oleh batuan vulkanik, yang dikenal sebagai tefra, akibat letusan-letusan ini.
Endapan abu tebal dari letusan keempat dan terbesar juga telah ditemukan di Pulau Hokkaido, sekitar 1.450 km di utara kaldera. Para ahli kini meyakini bahwa letusan ini mencapai level 8 pada indeks ledakan vulkanik, level tertinggi yang mungkin terjadi dari semua letusan, yang menjadi alasan utama mengapa Aso masih dianggap sebagai gunung berapi super.
Kyushu dan wilayah Jepang lainnya terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik — busur sepanjang kurang lebih 40.000 km yang melingkari sebagian besar cekungan Samudra Pasifik, tempat lempeng tektonik saling bersilangan. Wilayah ini memiliki sekitar tiga perempat gunung berapi terestrial di dunia dan merupakan lokasi sekitar 90% gempa bumi.
Aso terletak tepat di atas dua garis patahan yang berpotongan di mana Lempeng Okinawa dan Lempeng Amur bertabrakan dan Lempeng Pasifik yang lebih besar tersubduksi di bawah keduanya, yang mungkin berkontribusi pada masa lalunya yang eksplosif.
