Tren Pasar

JPMorgan Sebut Nilai Wajar Bitcoin Segini, Siap Rebound Kencang?

  • Harga Bitcoin kembali menguat ke level US$106.000 setelah sempat anjlok di bawah US$100.000. Analis dari JPMorgan, Fundstrat, hingga Ark Invest optimistis BTC bisa tembus US$200.000 pada 2025 meski volatilitas masih tinggi.
<p>Bitcoin </p>

Bitcoin

(Istimewa)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Harga Bitcoin (BTC) mulai kembali menguat setelah sempat anjlok tajam pekan lalu. Mata uang kripto terbesar ini naik ke level US$106.000 dalam 24 jam terakhir, setelah sempat menyentuh level di bawah US$100.000 untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan.

Meskipun volatilitas jangka pendek masih tinggi, para analis di Wall Street kini justru optimistis Bitcoin akan kembali mencetak rekor baru pada 2025. Proyeksi harga untuk tahun depan diperkirakan akan bergerak di kisaran US$120.000 hingga US$200.000.

Analis JPMorgan, Nikolaos Panigirtzoglou, memperkirakan harga Bitcoin masih berpotensi naik. Kenaikan ini didorong oleh apa yang disebutnya sebagai “debasement trade” atau pergeseran investasi akibat pelemahan nilai aset-aset tradisional.

1. Proyeksi Optimistis Tom Lee (Fundstrat)

Analis Tom Lee dari Fundstrat Global Advisors mengatakan kepada CNBC bahwa ia masih memperkirakan Bitcoin dapat mencapai US$150.000 hingga US$200.000. Optimisme ini didasari keyakinan bahwa efek kejatuhan pasar pada 10 Oktober 2025 lalu mulai mereda.

"Bitcoin masih berpotensi kembali ke level tertingginya, begitu juga Ethereum ke kisaran US$7.000," beber Lee, Selasa, 11 November 2025. Fundstrat sebelumnya menetapkan target harga Bitcoin 2025 di level US$175.000.

2. Pandangan JPMorgan: Nilai Wajar US$170.000

Nikolaos Panigirtzoglou dari JPMorgan juga melihat potensi kenaikan yang signifikan. Ia menambahkan, tekanan dari posisi leverage senilai lebih dari US$19 miliar yang dilikuidasi pada pertengahan Oktober 2025 kini telah mereda.

"Berdasarkan perbandingan volatilitas antara Bitcoin dan emas, nilai wajar Bitcoin secara teoritis bisa mencapai sekitar US$170.000,” tulis Panigirtzoglou dalam catatannya, merujuk pada valuasi jangka panjang aset kripto tersebut.

3. Revisi Target dari Galaxy Digital dan Ark Invest

Meski tetap bullish, beberapa analis merevisi turun target jangka pendeknya. Lembaga jasa keuangan Galaxy Digital menurunkan target harga akhir tahun 2025 dari US$185.000 menjadi US$120.000, karena penurunan tajam pada Oktober telah merusak tren pasar.

Namun, Kepala Riset Galaxy, Alex Thorn, menyebut Bitcoin kini memasuki era kedewasaan. “Selama Bitcoin mampu bertahan di kisaran US$100.000, tren pasar bullish akan tetap utuh, meski kenaikan berikutnya mungkin berjalan lebih lambat,” sambungnya.

CEO Ark Invest, Cathie Wood, juga memangkas target harga Bitcoin untuk 2030. Target jangka panjang tersebut direvisi menjadi US$1,2 juta dari proyeksi sebelumnya US$1,5 juta. Revisi ini dilakukan karena peran stablecoin yang kini lebih dominan dalam sistem pembayaran.

4. Konteks Pemulihan Pasar

Pemulihan harga Bitcoin ke level US$106.000 ini juga diikuti oleh beberapa altcoin lain. Solana (SOLUSD) mencatat pemulihan yang lebih cepat dibandingkan Ethereum (ETHUSD). Saham terkait kripto seperti Coinbase Global (COIN) dan Robinhood (HOOD) juga naik lebih dari 3%.

Dengan meningkatnya minat investor institusional dan peluncuran ETF Bitcoin spot, banyak analis menilai Bitcoin sedang memasuki fase kedewasaan baru. Volatilitas dinilai akan mulai menurun, namun nilainya tetap menjadi daya tarik bagi investor global.