Tren Leisure

Imbas Badai Matahari, Cahaya Misterius Tampak di Amerika Utara

  • Badai matahari dilaporkan telah menghangtam bumi pada 7 hingga 8 Agustus lalu.
steve.jpg

KANADA- Badai matahari dilaporkan telah menghangtam bumi pada 7 hingga 8 Agustus lalu. Imbasnya, Planet Bumi dihujani aliran cepat dari sejumlah partikel bermuatan matahari.

Bentrokan partikel matahari dan terestrial yang dihasilkan oleh atmosfer bumi menyebabkan rona cahaya misterius layaknya aurora. Bedanya, ia muncul di garis lintang yang jauh lebih rendah. Oleh para astronom, fenomena ini dikenal dengan Steve.

Steve kali ini terlihat di langit Kanada dan selama kurang lebih 40 menit. Punya cahaya layaknya  pita tipis cahaya berwarna hijau dan ungu, fenomena Steve ditangkap oleh salah satu  fotografer astronomi, Alan Dyer.

"Steve ditemukan di sini jadi dia lebih suka tampil di sini daripada di tempat lain!" tulis Steve dalam akun Twitternya pada 8 Agustus 2022.

Dalam catatannya, Dyer menyebut cahaya langit misterius yang kemudian disebut Steve itu pertama kali dijelaskan oleh ilmuwan warga dan pemburu aurora di Kanada utara pada tahun 2017.

Biasanya, Steve terdiri dari pita cahaya keunguan yang sangat besar, yang dapat menggantung di langit selama satu jam atau lebih. Steve biasanya juga disertai oleh rona pagar berbentuk lampu hijau yang biasanya menghilang dalam beberapa menit.

Meski tampak seperti aurora, Steve sebetulnya merupakan fenomena Unik yang jarang terjadi dan tidak diketahui penyebab pastinya oleh sains. Saat ini, para ilmuwan memiliki gagasan yang sedikit lebih baik tentang apa yang menjadi penyebab cahaya misterius Steve.

Namun yang bisa diketahui, Steve yang merupakan singkatan dari strong thermal velocity enhancement atau peningkatan kecepatan termal yang kuat adalah  garis tipis panjang gas panas yang membelah langit sejauh ratusan mil. Udara panas di dalam Steve dapat berkobar lebih dari 3000 derajat celsius bergerak kira-kira 500 kali lebih cepat daripada udara di setiap sisinya, menurut pengamatan satelit.

Berbeda dengan cahaya utara atau aurora yang terjadi lantaran partikel surya bermuatan yang menabrak molekul di atmosfer atas bumi, Steve muncul jauh lebih rendah di langit yakni  wilayah yang disebut zona subaurora.

Mengutip Live Science pada Rabu, 10 Agustus 2022, Partikel matahari disebut menjadi penyebab terjadinya Steve. Namun sebuah hipotesa menyebutkan bahwa Steve adalah hasil dari ledakan tiba-tiba energi panas dan kinetik di zona subaurora yang dipicu oleh benturan partikel bermuatan lebih tinggi di atmosfer selama badai matahari yang memicu aurora.

Untuk lebih pasti, penelitian lebih dalam masih harus dilakukan.