Tren Pasar

IHSG Tembus ATH Baru, Saham BBRI, MYOR, ERAA Layak Koleksi

  • Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG akan menguji level resistance 8.670 pada perdagangan Jumat. Saham pilihan yang direkomendasikan antara lain BBRI, SSIA, ULTJ, dan ERAA.
Aktifitas Bursa Saham - Panji 5.jpg
Pekerja berjalan di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di Mail Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta 17 Oktober 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH) baru pada perdagangan Kamis, 4 Desember 2025. Indeks ditutup menguat 0,33% ke level 8.640,20, didorong oleh lonjakan signifikan di sektor perindustrian yang naik hampir 5%.

Nilai transaksi perdagangan tercatat ramai mencapai Rp20,93 triliun, dengan volume perdagangan sebanyak 49,77 miliar saham. Sebanyak 378 saham mencatatkan kenaikan, sementara 319 saham terkoreksi. Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG berpeluang melanjutkan penguatan untuk menguji level resistance di 8.670 pada perdagangan besok.

Pergerakan pasar saat ini dipengaruhi oleh kombinasi indikator teknikal yang menguat dan tantangan makroekonomi global. Investor juga perlu mewaspadai volatilitas nilai tukar serta isu domestik yang dapat membayangi prospek pertumbuhan ekonomi di penghujung tahun ini. Berikut adalah lima analisis utamanya.

1. Sektor Industri Pimpin Reli Rekor

Sektor perindustrian menjadi motor penggerak utama dengan kenaikan fantastis sebesar 4,78%. Penguatan ini diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 1,84% dan sektor kesehatan 1,52%. Sebaliknya, sektor barang baku (basic materials) menjadi pemberat utama indeks dengan koreksi sebesar 0,66% pada penutupan pasar.

Tim Riset Phintraco Sekuritas menyoroti indikator teknikal yang solid. "Stochastic RSI bergerak menguat di area pivot. Histogram MACD masih bertahan di area positif. Sehingga IHSG diperkirakan kembali menguji level resistance di 8650-8670 pada perdagangan Jumat," tulis riset tersebut dalam laporannya pada Kamis, 4 Desember 2025.

2. Rupiah Tertekan, Menanti Data Cadangan Devisa

Berbeda dengan IHSG, nilai tukar Rupiah justru ditutup melemah ke level Rp16.653 per Dolar AS. Pelemahan ini terjadi di tengah kecenderungan penguatan Dolar AS terhadap mayoritas mata uang negara-negara di kawasan Asia, yang menekan aset berisiko di pasar valuta asing.

Investor kini menantikan rilis data cadangan devisa Indonesia bulan November 2025 yang dijadwalkan keluar pada Jumat, 5 Desember. Data ini akan menjadi indikator penting bagi pasar untuk mengukur ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dalam menghadapi volatilitas nilai tukar di penghujung tahun.

3. Sentimen Domestik: Banjir dan Dana Pemerintah

Sentimen domestik sedikit terganggu oleh bencana banjir bandang di Sumatera. Phintraco mencatat hal ini berpotensi memengaruhi pertumbuhan ekonomi Kuartal IV-2025, yang diprediksi lebih rendah dari target pemerintah, meskipun dampaknya diperkirakan tidak akan terlalu signifikan secara nasional terhadap agregat ekonomi.

Sementara itu, Menteri Keuangan memastikan tidak ada penarikan dana senilai Rp276 triliun yang ditempatkan di Himbara dan BPD. Pemerintah menegaskan bahwa seluruh dana tersebut tetap digunakan untuk mendorong ekspansi kredit perbankan dan memacu pertumbuhan ekonomi nasional agar tetap sesuai jalur.

4. Sentimen Global: The Fed dan Geopolitik

Dari pasar global, mayoritas indeks bursa Asia ditutup menguat didorong oleh ekspektasi kebijakan moneter The Fed yang lebih lunak (dovish). Optimisme ini memberikan angin segar bagi pasar negara berkembang, meskipun Dolar AS masih menunjukkan dominasinya terhadap mata uang regional.

Isu geopolitik juga menjadi sorotan dengan berlanjutnya negosiasi perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Perkembangan ini dipantau ketat oleh investor setelah diskusi sebelumnya antara Rusia dan AS gagal mencapai kesepakatan, yang sempat memicu ketidakpastian di pasar komoditas dan energi global.

5. Rekomendasi Saham Pilihan (5 Desember)

Di tengah momentum rekor IHSG, Phintraco Sekuritas merekomendasikan strategi selektif. Untuk perdagangan Jumat, 5 Desember 2025, sekuritas ini menjagokan saham-saham dengan fundamental dan teknikal yang stabil, seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) yang patut dicermati.

Selain itu, sektor konsumer juga menjadi perhatian. Saham pilihan (top picks) lainnya yang direkomendasikan meliputi PT Ultrajaya Milk Industry Tbk (ULTJ), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) untuk memanfaatkan potensi penguatan lanjutan indeks.