Industri

Harga Komoditas Melonjak, Ekspor Indonesia Melesat 51,94 Persen

  • Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan kinerja cemerlang ekspor Indonesia pada April 2021. Menurut data BPS, pertumbuhan ekspor Indonesia pada April 2021 melesat 51,94% year on year (yoy).

<p>Pekerja melakukan bongkar muat semen yang akan dimasukkan ke dalam kapal muatan barang di dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu,  19 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>

Pekerja melakukan bongkar muat semen yang akan dimasukkan ke dalam kapal muatan barang di dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu, 19 Mei 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

(Istimewa)

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan kinerja cemerlang ekspor Indonesia pada April 2021. Menurut data BPS, pertumbuhan ekspor Indonesia pada April 2021 melesat 51,94% year on year (yoy).

Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan kinerja ekspor yang apik pada April 2021 ini ditopang oleh naiknya sejumlah harga komoditas. Oleh karena itu, nilai ekspor Indonesia terkerek naik dari US$12,16 miliar pada April 2020 menjadi US$18,48 miliar pada April 2021.

Ekspor non migas melesat 69,60% yoy menjadi US$0,96 miliar dari sebelumnya US$0,56 miliar pada April 2020. Sementara itu, ekspor non migas tumbuh agresif 51,08% yoy dari US$11,60 miliar pada April 2020 menjadi US$17,52 miliar pada April 2021.

Dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm), ekspor Indonesia tumbuh 0,69%.

“Dengan adanya kenaikan harga komoditas dan perbaikan permintaan, ekspor Indonesia tumbuh pesat pada April atau awal triwulan kedua tahun ini,” kata Suhariyanto dalam konferensi pers, Kamis 20 Mei 2021.

Suhariyanto menjelaskan komoditas yang harga melonjak pada April 2021 antara lain indonesia crude price (ICP) sebesar 200% yoy, kelapa sawit 76,5% yoy, tembaga 84,4%, emas 4,6% yoy, dan karet 61,41% yoy.

“Posisi ekspor kita tumbuh dari Maret 2021 dan posisinya lebih tinggi dari April 2020 atau pun Apri. 019. Ini menunjukan performa ekspor kita sangat impresif,” ucap Suhariyanto.

Jika ditinjau secara sektoral, kenaikan ekspor tertinggi ada pada Migas. Sektor ini melejit 69,60% yoy atau 5,34% mtm pada April 2021.

Pertumbuhan paling pesat selanjutnya dicatatkan industri pengolahan. Sektor tersebut tumbuh 52,65% yoy atau 0,56% mtm. Industri pengolahan juga menguasai US$ 14,92 miliar atau 80,73% dari keseluruhan ekspor Indonesia.

Kemudian, sektor pertambangan tumbuh 47,02% yoy atau 2,33% mtm. Adapun kontribusi sektor ini terhadap nilai ekspor mencapai 12,27% atau setara US$2,27 miliar.

Namun, sektor pertanian mengalami kontraksi cukup dalam, yakni 14,55% mtm. Namun, secara tahunan, sektor ini tercatat tetap tumbuh sebesar 18,98%.

Realisasi ekspor Indonesia ini melebihi sejumlah konsensus yang dibuat beberapa lembaga. Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan ekspor Indonesia pada April 2021 mencapai 44,38% yoy.

Riset BNI Sekuritas menyebut ekspor Indonesia bisa melejit 48,97% yoy pada April 2021. Sementara itu, Maybank Indonesia dan Mirase Aset memprediksi pertumbuhan ekspor Indonesia pada April 2021 bisa mencapai 44,93% dan 56,5%. (RCS)