Fenomena Langka: Kupon Turun, Obligasi CUAN Justru Diserbu Investor
- Obligasi CUAN oversubscribed 4,5 kali lipat! Investor berebut meski kupon turun, cerminkan kepercayaan tinggi dan prospek bisnis jangka panjang.

Alvin Bagaskara
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID – Sebuah fenomena anomali sekaligus sinyal kepercayaan tingkat tinggi baru saja terjadi di pasar obligasi. Di saat perusahaan lain mungkin harus berjuang menawarkan bunga tinggi, emiten milik Prajogo Pangestu, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), justru dibanjiri permintaan investor untuk surat utang barunya.
Penawaran Obligasi dan Sukuk Wakalah Berkelanjutan Tahap II-2025 perseroan dilaporkan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,5 kali lipat. Minat yang meledak ini, yang setara dengan permintaan Rp4,5 triliundari rencana awal Rp1 triliun, bukan sekadar fenomena teknis.
Ini adalah cerminan dari persepsi positif investor terhadap prospek jangka panjang, stabilitas keuangan, dan kredibilitas CUAN. Lantas, apa sebenarnya yang membuat surat utang ini begitu menarik di mata para investor?
1. Paradoks Kupon Turun, Minat Justru Meledak
Inilah anomali yang paling menarik. Pada penerbitan Tahap I awal tahun ini, obligasi dan sukuk CUAN menawarkan kupon 9% untuk tenor lima tahun. Namun, pada Tahap II kali ini, tingkat kupon justru diturunkan menjadi 8,5% untuk tenor yang sama.
Bagi investor awam, kupon yang lebih rendah mungkin terlihat kurang menarik. Namun bagi investor institusi, ini adalah sinyal bullish. Penurunan kupon ini menandakan bahwa profil risiko perusahaan di mata pasar telah membaik secara signifikan.
Artinya, CUAN kini dinilai lebih layak kredit dan lebih stabil, sehingga dapat memperoleh pendanaan dengan biaya yang lebih murah, namun tetap diminati. Tingginya permintaan ini mendorong manajemen menaikkan jumlah penerbitan hingga dua kali lipat dari rencana semula, menjadi total Rp2 triliun.
2. Stempel Kredibilitas dari Pefindo
Sinyal perbaikan risiko ini bukan sekadar asumsi, melainkan telah dikonfirmasi oleh lembaga pemeringkat. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memberikan peringkat idA (Single A) untuk obligasi dan idA(sy) untuk sukuk wakalah dengan prospek stabil.
Peringkat ini menunjukkan bahwa CUAN memiliki kemampuan yang kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya. Di pasar surat utang, peringkat di level Single A sudah tergolong tinggi untuk emiten non-BUMN, menjadikannya 'stempel' keandalan bagi para investor.
3. Sinyal Jangka Panjang: Tenor 7 Tahun Ikut Laris
Yang lebih menarik lagi, CUAN juga memperluas tenor surat utangnya pada Tahap II ini menjadi tujuh tahun dengan kupon 9%. Permintaan yang tinggi terhadap tenor jangka panjang ini menunjukkan bahwa investor percaya terhadap keberlanjutan bisnis perusahaan hingga periode yang lebih jauh ke depan.
Dalam konteks industri pertambangan, hal ini sangat relevan. Investor tampaknya melihat umur tambang CUAN yang masih panjang dan strategi diversifikasi bisnisnya sebagai fondasi yang kokoh untuk profitabilitas jangka panjang.
4. Apa Artinya Ini Bagi Investor?
Bagi investor, fenomena oversubscription 4,5 kali ini adalah sebuah validasi. Ini membuktikan bahwa obligasi CUAN menjadi menarik bukan hanya karena imbal hasilnya, melainkan karena kepercayaan pasar terhadap kredibilitas dan daya tahan bisnis perusahaan.
Singkatnya, oversubscription ini bukan sekadar angka besar, namun menjadi validasi pasar terhadap fundamental yang kuat dan strategi jangka panjang yang dipercaya akan memberi hasil nyata di masa depan.

Alvin Bagaskara
Editor
