Elon Musk Batalkan Akuisisi Twitter, Pendiri Doge Coin: Dia Sengaja
- Pendiri mata uang kripto Doge Coin, Jackson Palmer mengatakan telah mengetahui bahwa Elon Musk akan mundur dari kontraknya sejak beberapa bulan lalu

Rizky C. Septania
Author


Elon Musk
(Istimewa)TEXAS - Batalnya akuisisi Twitter oleh Elon Musk membuat pendiri mata uang kripto Doge Coin, Jackson Palmer buka suara.
Lewat sebuh wawancara, Palmer mengatakan telah mengetahui bahwa Elon Musk akan mundur dari kontraknya sejak beberapa bulan lalu.
"Saat saya mendengar dia akan mengajukan penawaran, saya pikir dia bermaksud untuk menghancurkan Twitter," kata Palmer seperti dikutip TrenAsia.com dari Bussiness Insider Rabu, 13 Juli 2022.
Dalam wawancaranya, Palmer mengatakan dia yakin itu adalah rencana Musk selama ini untuk menyabotase Twitter dari dalam.
"Dia menabur banyak perselisihan dan ketidakpercayaan pada platform, dan ada banyak penolakan dan gesekan dari staf," kata Palmer.
- Vietnam Bakal Punya Pabrik Mobil Listrik di Amerika, Pemerintah Kepincut Ajak Kolaborasi
- Aset Kripto Big Cap Masih Betah di Zona Merah, Survei: Investor Bersikap Bearish
- Mirip Sri Lanka, Nasib 9 Negara Ini Di Ujung Tanduk
Komentar pembuat Dogecoin muncul hanya beberapa hari setelah CEO Tesla mengatakan bahwa dia berpikir sekitar 25% pengguna di platform tersebut adalah bot.
“Permainannya adalah untuk membongkar semua kepercayaan, atau mungkin dia cukup delusi untuk berpikir dia bisa membangun alternatif. Alternatif lain adalah dia ingin mendorongnya ke tanah dengan harga yang jauh lebih rendah, dan saya pikir itulah yang dia lakukan," tambah Palmer.
Apa yang diperkirakan rupanya terjadi. Pada Jumat, 8 Juli, Musk mengatakan dia mundur dari kesepakatan senilai US$44 miliar atau kisaran Rp660 triliun (asumsi kurs Rp14.900 per dolar AS).
Dalam sebuah surat, pengacara miliarder itu menuduh perusahaan media sosial itu membuat representasi yang salah dan menyesatkan. Tuduhan ini mengacu pada jumlah bot yang ada di platformnya.
Seperti halnya dengan Palmer, salah seorang pegawai Twitter rupanya merasakan hal yang sama. Tanpa ingin diketahui identitasnya, pegawai tersebut mengatakan bahwa Elon Musk memang sedang bermain-main.
"Musk bermain-main dengan kami, kacau dengan harga saham, mengkatalisasi beban pemecatan dan pemotongan.Tak ada yang mau di sini sekarang," ujar sumber tersebut seperti dikutip TrenAsia.com.
Sejak batalnya akuisisi Twitter oleh Elon Musk, saham Twitter terpantau turun sebanyak 11% . Angka ini setara dengan 40% di bawah harga US$54,20 per saham di mana Musk setuju untuk membeli perusahaan tersebut.

Ananda Astri Dianka
Editor
