Dua Tahun Dikenai Sanksi, Ini Strategi Huawei Lawan Kebijakan Ekspor Teknologi Amerika Serikat
Bos Huawei, Ren Zhengferi baru saya meminta para stafnya untuk melawan kebijakan ekspor teknologi yang ditetapkan oleh Amerika Serikat.

Rizky C. Septania
Author
JAKARTA – Bos Huawei, Ren Zhengferi baru saya meminta para stafnya untuk melawan kebijakan ekspor teknologi yang ditetapkan oleh Amerika Serikat.
Lewat memo yang beredar di internal perusahaan, Ren menyebut bahwa Huawei harus lebih dulu fokus terhadap pengembangan perangkat lunak.
Menurut Ren, perangkat lunak merupakan bagian paling sekaligus masa depan penting bagi pembuatan sejumlah hanset canggih yang selama ini jadi fokus bisnis dari Huawei.
Untuk merealisasikan pembuatan perangkat lunak, Huawei harus menemukan model bisnis yang tepat dengan mengadopsi pendekatan dari sumber terbuka.
Sumber terbuka yang dimaksud adalah komunitas dan akses lain yang dimiliki oleh karyawan Huawei.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Setelah meningkatkan kemampuan perangkat linaknya, Huawei kemudian harus lebih memantapkan posisinya di dalam negeri. Barulah kemudian Huawei berencana mendominasi pasar hanset di seluruh dunia dan membangun kekuatan yang sama dengan Amerika Serikat.
“Begitu kami mendominasi Eropa, Asia Pasifik dan Afrika, jika standar Amerika Serikat tidak sesuai dengan standar kami, dan kami tidak dapat memasuki Amerika Serikat, maka Amerika Serikat tidak dapat memasuki wilayah kami,” ujar Ren dalam Memo yang dikutip dari Reuters Selasa, 25 Mei 2021.
Peluas Bisnis Mobil Pintar
Selain beralih prioritas pada bisnis perangkat lunak, Huawei dilaporkan memperluas bisnisnya di sektor mobil pintar.
Direktur Eksekutif Huawei, Eric Xu menyatakan bahwa raksasa teknologi China ini akan menginfestasikan lebih dari US$1 miliar untuk mengembangkan sistem intelegent driving.
Selain itu, Huawei juga menjalin kerjasama dengan perusahaan otomotif China, Chongqing Changan Automobile Co Ltd untuk pengembangan mobil pintarnya.
Dalam kerjasama ini, Huawei bakal fokus pada desain otomotif dan pengembangan semikonduktor untuk penggunaan otomotif. (RCS)
