Tren Pasar

Di Balik Pertumbuhan Kredit BMRI: Ada Aliran Dana Stimulus Rp40,7 Triliun

  • Bank Mandiri (BMRI) salurkan Rp40,7 T (74%) dana stimulus pemerintah. Ini jadi pendorong utama pertumbuhan kredit 11% YoY, kalahkan industri.
WhatsApp Image 2025-09-05 at 09.51.04-min (1).jpeg
Bank Mandiri mencatatkan skor ESG Risk Rating 9,8 dari Sustainalytics pada Agustus 2025, menempatkannya di peringkat 31 dari 989 bank global dan terbaik di ASEAN. Capaian ini menegaskan komitmen Bank Mandiri pada bisnis berkelanjutan dan tata kelola yang kuat. (Bank Mandiri)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Kinerja impresif PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit 11% (YoY) pada kuartal III-2025, jauh melampaui rata-rata industri 7,70%, ternyata memiliki pendorong utama yang signifikan. Bank Mandiri terungkap sebagai penyalur paling efisien dari dana stimulus pemerintah.

Perusahaan telah menyalurkan 74% atau sekitar Rp40,7 triliun dari total alokasi dana Kementerian Keuangan sebesar Rp55 triliun. Penyaluran masif ke sektor-sektor produktif inilah yang menjadi salah satu mesin utama di balik solidnya kinerja intermediasi bank pelat merah tersebut.

Langkah ini menunjukkan peran strategis Bank Mandiri sebagai mitra utama pemerintah dalam mendorong perekonomian nasional. Berikut adalah rincian mengenai penyaluran dana stimulus tersebut dan dampaknya terhadap kinerja perseroan.

1. Fokus Penyaluran ke Sektor Produktif

Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, Novita Widya Anggraini, menjelaskan bahwa dana stimulus dari pemerintah tersebut telah disalurkan kepada lebih dari 24 ribu pelaku usaha di 15 sektor strategis nasional yang telah ditentukan.

Fokus utamanya adalah memastikan dana tersebut masuk ke sektor-sektor yang memiliki efek pengganda (multiplier effect) tinggi. Sektor-sektor ini mencakup industri berorientasi ekspor, industri padat karya, serta segmen Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

“Kami optimis penempatan dana tersebut mampu menciptakan efek positif bagi perekonomian masyarakat secara nasional. Kami ingin memastikan setiap dana pemerintah yang dikelola Bank Mandiri benar-benar masuk ke sektor produktif,” ungkap Novita dalam Paparan Kinerja Kuartal III-2025 di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025.

2. Kualitas Kredit Tetap Terjaga

Meskipun penyaluran kredit dilakukan secara agresif, Novita menambahkan bahwa kualitas kredit dari portofolio tersebut tetap terjaga secara optimal. Hal ini, menurutnya, dapat dicapai berkat penerapan prinsip kehati-hatian yang ketat dalam setiap proses analisis dan pembiayaan.

Tak hanya menyalurkan dana stimulus, Bank Mandiri juga aktif mendukung berbagai Program Strategis Nasional (PSN) lainnya. Dukungan ini mencakup pembiayaan infrastruktur, penyaluran KPR FLPP untuk sektor perumahan, hingga program inklusi keuangan bagi desa dan koperasi.

3. Selaras dengan Visi Pemerintah

Realisasi penyaluran dana stimulus ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam mendukung agenda ekonomi pemerintah. Langkah ini dinilai selaras dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo yang berfokus pada penguatan sektor padat karya dan ekonomi kerakyatan.

Dukungan penuh terhadap program pemerintah inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong utama kinerja bisnis Bank Mandiri. Hal ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk memperkuat posisinya di segmen-segmen bisnis yang ditunjang oleh ekosistem di wilayah.

4. Dampak Langsung ke Kinerja Keuangan

Peran aktif sebagai penyalur stimulus ini berkorelasi langsung dengan kinerja neraca keuangan perusahaan. Hingga akhir September 2025, total aset konsolidasi Bank Mandiri turut meningkat dan mencapai Rp2.563 triliun, atau naik 10,3%secara tahunan (YoY).

Di sisi lain, total penyaluran kredit konsolidasi berhasil mencapai Rp1.764,32 triliun, tumbuh 11% YoY. "Kinerja ini mencerminkan keunggulan intermediasi Bank Mandiri dalam memperluas pembiayaan yang berorientasi pada produktivitas dan penciptaan nilai tambah ekonomi," sebut Novita.