Tren Pasar

Debut EMAS di BEI: Saham Diserbu 400 Ribu Investor, Analis Prediksi Tembus Rp6.000

  • Saham EMAS resmi melantai di BEI dengan antusiasme tinggi, oversubscribed 4,62 kali. Analis menilai harga berpotensi reli hingga Rp6.000, tapi investor diminta waspada pada momentum jangka pendek.
RUPS Merdeka Cooper-0.jpg
Direktur MDKA David Thomas Fowler (tengah), Wakil Presiden Direktur MDKA Simon James Milroy (kanan) menyampaikan pemaparan pada public exphose usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Jumat, 10 Juni 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA, TRENASIA.ID – Pesta Penawaran Umum Perdana (IPO) terbesar tahun ini akhirnya tiba. Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS), secara resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa, 23 September 2025.

Antusiasme pasar terhadap IPO emiten tambang emas ini benar-benar di luar dugaan. Saham EMAS tercatat mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,62 kali, dengan total pesanan yang masuk mencapai 7,48 miliar lembar, sebuah sinyal betapa besarnya kepercayaan investor.

Namun, di balik euforia ini, ada sejumlah catatan penting yang perlu diketahui oleh para investor. Lantas, seberapa besar potensi kenaikan harga saham ini dan ke mana sebenarnya dana triliunan rupiah hasil IPO akan digunakan? Mari kita bedah tuntas.

1. Pesta di Masa Penawaran: Diserbu 406 Ribu Investor

IPO EMAS resmi menjadi perusahaan tercatat ke-23 di BEI pada tahun 2025. Dengan harga penawaran yang dipatok di Rp2.880 per saham, perusahaan berhasil meraup dana segar senilai total Rp4,65 triliun, menjadikan nilai kapitalisasi pasarnya mencapai Rp46,59 triliun.

'Pesta' sesungguhnya terjadi di masa penawaran. Sebanyak 406.243 pihak tercatat ikut berebut saham ini, menunjukkan animo yang sangat tinggi baik dari investor institusi maupun ritel. Aksi korporasi ini dikawal oleh tujuh penjamin emisi, dipimpin oleh Trimegah, Sinarmas, dan Indo Premier.

2. Harta Karun di Balik IPO: Proyek Emas Pani

'Magnet' utama yang menarik ratusan ribu investor ini adalah aset di baliknya: Proyek Emas Pani. Berlokasi di Gorontalo, tambang ini digadang-gadang akan menjadi salah satu tambang emas primer terbesar di Indonesia dengan kandungan lebih dari 7 juta ons emas.

Potensi produksi puncaknya diperkirakan bisa mencapai hingga 500.000 ons emas per tahun, menempatkannya sebagai salah satu produsen emas terkemuka. Prospek inilah yang menjadi 'jualan' utama dan alasan di balik tingginya minat investor.

3. Arah Dana IPO: Bukan untuk Ekspansi, Tapi Bayar Utang

Namun, ada satu detail krusial yang perlu dicermati investor mengenai penggunaan dana IPO. Sebagian besar dana segar yang dihimpun ternyata tidak dialokasikan untuk belanja modal atau ekspansi besar-besaran.

Sebesar 86,55% dari dana IPO, atau sekitar Rp3,88 triliun, akan digunakan untuk melunasi utang lebih awal kepada induk usahanya, MDKA. Sisanya, sekitar Rp658,4 miliar, baru akan disalurkan sebagai setoran modal dan pinjaman ke anak usaha lainnya.

4. Pandangan Analis: Reli Jangka Pendek, Tapi Waspada

Analis Infovesta Kapital Advisori, Ekky Topan, menilai bahwa IPO saham EMAS lebih bersifat strategis untuk memperkuat struktur permodalan Grup MDKA. Ia memprediksi pergerakan harganya tidak akan seagresif IPO fenomenal lainnya.

“EMAS kemungkinan lebih menyerupai pola AADI, yakni potensi penguatan secara cepat pada 1-3 hari perdagangan, tapi dengan tantangan mempertahankan momentumnya,” tutur Ekky.

Meskipun begitu, ia melihat adanya potensi kenaikan harga yang sangat menarik dalam beberapa sesi awal. Saham EMAS dinilai berpotensi naik ke kisaran harga Rp5.000 hingga Rp6.000 per saham, meskipun sangat bergantung pada partisipasi market maker.

5. Apa Artinya Ini Bagi Investor?

Bagi investor, IPO EMAS menyajikan sebuah peluang yang unik. Di satu sisi, ada aset tambang emas kelas dunia dengan prospek jangka panjang yang sangat cerah. Namun di sisi lain, kinerja perusahaan saat ini masih merugi dan dana IPO lebih banyak digunakan untuk restrukturisasi internal.

Debut di papan pengembangan juga menandakan bahwa ini adalah saham dengan profil risiko yang lebih tinggi. Investor perlu menimbang antara euforia jangka pendek yang didorong oleh animo pasar dengan fundamental jangka panjang yang realisasinya masih membutuhkan waktu.