Tren Leisure

Dari SPG hingga Live Streaming, Ini Berbagai Inovasi Pemasaran Hewan Kurban untuk Tarik Pembeli

  • Jika dilihat, pemasaran melalui live streaming cukup membuahkan hasil. Berikut ini berbagai inovasi pedagang hewan kurban untuk memasarkan produknya.
Ilustrasi Penjualan Hewan Kurban - Panji 2.jpg
Penjualan hewan kurban yang berderet sepanjang Jl Koang jaya Tangerang, Senin 4 Juli 2022. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia (trenasia.com)

JAKARTA – Momen Iduladha yang tinggal menghitung hari, para pedagang semakin gencar mempromosikan dagangannya kepada yang akan berkurban.

Namun, di Kota Malang para pedagang hewan kurban mengeluhkan penurunan omzet hingga 50% dibanding tahun sebelumnya.

Di sisi lain, beberapa pedagang hewan kurban di sejumlah daerah melakukan berbagai strategi untuk memasarkan hewannya. Seperti melakukan live streaming untuk menjangkau banyak pembeli. Jika dilihat, pemasaran melalui live streaming cukup membuahkan hasil. Berikut ini berbagai inovasi pedagang hewan kurban untuk memasarkan produknya.

1. Penjualan Kambing Melalui Live Streaming di Media Sosial

Jelang Hari Raya Iduladha 2025, para peternak kambing dan sapi menunjukkan inovasi mereka dengan menjual hewan kurban secara live streaming melalui platform media sosial seperti Instagram dan Facebook.

Dilengkapi caption meanrik dan kontak yang bisa dihubungi, strategi ini berhasil menjangkau lebih banyak pembeli dengan cara yang lebih cepat dan luas.

Salah satu kelebihan dari metode live di media sosial adalah memberikan transparansi visual secara langsung. Calon pembeli dapat mengamati kondisi hewan secara real-time, mulai dari bulu, gigi, hingga bentuk tubuh, tanpa perlu datang ke tempat penjualan.

Seperti halnya peternak di Kabupaten Lumajang yang berhasil meraup jutaan rupiah berkat jualan kamping kurban melalui live streaming

Asrul Huda, pemilik Duta Etawa Farm melakoni usaha peternakan kambing etawa, berhasil menggabungkan teknologi dengan kreativitas konten untuk memasarkan produknya. Diketahui, ia aktif membuat konten pada 2018.

Kandangnya yang terletak di Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, tidak lagi hanya mengandalkan pasar tradisional.

Sebaliknya, ia memanfaatkan platform seperti YouTube, TikTok, Instagram, dan Facebook sebagai “kandang virtual” yang mampu menarik pembeli dari berbagai daerah.

Menjelang Iduladha, penjualan kambing Asrul meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa. Pada musim kurban tahun sebelumnya, ia mengungkapkan berhasil meraih omzet mencapai Rp300 juta hanya dalam waktu beberapa minggu.

Selain Asrul, peternak di Kota Malang juga melakukan hal serupa. Lucky Aditya, pemilik peternakan This Is Farm di Lesanpuro, berhasil menjual hampir seluruh kambing yang dimilikinya.

Dari total 30 ekor, sebagian besar langsung terjual hanya melalui live streaming. Menariknya, pembeli tidak hanya datang dari wilayah Malang Raya, tetapi juga dari berbagai kota lain di Jawa Timur.

Di era digital saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk sektor bisnis. Melalui live streaming, penjual dapat berkomunikasi langsung dengan pembeli secara real-time, menciptakan pengalaman yang lebih personal dan interaktif dibandingkan dengan metode pemasaran tradisional.

2. Penggunaan SPG (Sales Promotion Girl)

Untuk menarik minat pembeli, pedagang di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menerapkan strategi yang tak kalah unik.

Salah satunya adalah Adi Karnadi, pedagang hewan kurban yang memilih menyewa SPG guna menarik perhatian calon pembeli. SPG tersebut telah dibekali dengan pengetahuan mengenai hewan kurban, dengan harapan dapat membantu meningkatkan angka penjualan hewan yang ditawarkan.

Samsul Arifin, salah satu pembeli hewan kurban, menyatakan penggunaan SPG dalam penjualan hewan kurban merupakan terobosan baru. Menurutnya, metode pemasaran seperti ini masih jarang atau bahkan belum pernah ia temui di daerah lain.

SPG memiliki kemampuan komunikasi dan penjualan yang baik, sehingga mampu berinteraksi langsung dengan konsumen. Kemampuan ini sangat krusial, terutama dalam situasi di mana pertemuan langsung dapat memengaruhi pandangan pelanggan terhadap suatu produk.

3. Trik Minat Pembeli Lewat Sentuhan Superhero

Bebagai cara penjual untuk memasarkan produknya agar laris di pasaran. Seperti Super Ban, sebuah inovasi pemasaran heran kurban dengan Sentuhan Super Hero ala Staf Disporapar Sukoharjo. Inovasi ini dikemas menjadi satu, dengan unsur dagang, sosial, dan hiburan dalam program bertajuk “Super Ban,” atau Super Hero Kirim Hewan Kurban.

Dalam menjalankan perannya sebagai penggerak ekonomi kreatif, Agus Widanarko atau Danar, seorang ASN PPPK yang menjabat sebagai Staf Ahli Pertama Adyatama Ekonomi Kreatif dan Pariwisata di Disporapar Sukoharjo tidak hanya berkutat di balik meja kerja, tetapi juga aktif turun langsung ke lapangan.

Ia tampil unik dengan mengenakan kostum karakter fiksi Ultraman, menghadirkan suasana baru dan menarik dalam aktivitas jual beli hewan kurban.

Dengan mengusung konsep Super Hero, ia berhasil mengubah metode penjualan hewan kurban yang secara tradisional menjadi sebuah pengalaman yang menyenangkan.

Ia menjalin kerja sama dengan Peternakan Setya Lembu yang berlokasi di Plesan, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, guna menyediakan hewan kurban berkualitas, khususnya domba dan kambing, dengan harga yang bersaing.

Danar juga menawarkan paket layanan lengkap bagi para pembeli, yang mencakup pemilihan hewan kurban berkualitas dari Setya Lembu. Selain itu, tersedia layanan “Salon Domba” di mana hewan kurban dicukur bulunya, dipotong kukunya, dan dimandikan hingga bersih.

Pengiriman hewan dilakukan langsung oleh tokoh Super Hero Ultraman ke rumah pembeli atau ke panti asuhan. Di lokasi penerima, anak-anak juga disuguhkan hiburan berupa dongeng tentang kisah Nabi Ibrahim dan Ismail. Seluruh proses, mulai dari pengiriman hingga penyembelihan, juga didokumentasikan dalam bentuk laporan.

Danar mengangap program ini sebagai wujud nyata dari penerapan ilmu yang dimilikinya. Ia mengubah aktivitas jual beli hewan kurban menjadi sebuah gerakan yang bersifat sosial dan edukatif, sekaligus menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak-anak sejak usia dini.