AS-Eropa Berebut Harta Karun Rusia
- Dana tersebut merupakan inti dari rencana Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk mempertahankan tekanan terhadap Rusia dan meningkatkan dukungan bagi Ukraina.

Amirudin Zuhri
Author


JAKARTA, TRENASIA.ID-Uang sama pentingnya dengan amunisi dan intelijen dalam dukungan vital Eropa bagi Ukraina. Namun mekanisme pendanaan blok tersebut yang paling efektif adalah menyita aset Rusia senilai miliaran dolar yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk diambil alih.
Draf pertama dari rencana perdamaian 28 poin Trump menyerukan skema investasi untuk rekonstruksi Ukraina yang dikendalikan oleh Amerika, tetapi investasi dibiayai oleh US$100 miliar atau sekitar Rp1. 600 triliun (kurs Rp16.500) aset Rusia yang dibekukan. Dipadukan dengan US$100 lainnya dari Uni Eropa . Sementara 50% keuntungan dikirim kembali ke Washington.
Rencana itu mengejutkan orang Eropa yang telah menghabiskan waktu bertahun-tahun berdebat sengit tentang nasib kekayaan Rusia yang dibekukan.
Dana tersebut merupakan inti dari rencana Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen untuk mempertahankan tekanan terhadap Rusia dan meningkatkan dukungan bagi Ukraina.
“Kami tidak melihat adanya skenario di mana hanya para pembayar pajak Eropa yang akan menanggung beban ini,” kata Von der Leyen dikutip Associated Press Kamis 27 November 2025.
Uni Eropa yang beranggotakan 27 negara telah mengirimkan hampir US$197 miliar kepada Ukraina sejak Rusia menginvasi Ukraina hampir empat tahun lalu. Meskipun belum ada konsensus tentang cara memberikan lebih banyak bantuan , terdapat kesepakatan yang hampir bulat untuk menyita aset Rusia guna menutupi sekitar US$153 miliar untuk anggaran dan kebutuhan militer Ukraina pada tahun 2026 hingga 2027.
Komisi telah mengusulkan pembayaran tagihan itu dengan utang bersama yang diambil alih oleh Uni Eropa/ dan hibah oleh masing-masing negara. Tetapi sumber utamanya adalah aset senilai 225 miliar dollar amerika atau sekitar 3.700 triliun yang dibekukan di Euroclear. Sebuah lembaga keuangan yang berpusat di Brussels// Tetapi jika pemerintahan Trump tidak merebut terlebih dahulu.
Gaya negosiasi Trump yang bisa dibilang kurang ajar membuat banyak orang di Eropa curiga. Presiden Amerika menginginkan kesepakatan cepat yang memaksa negara-negara Eropa untuk mewujudkannya dan membayarnya. Sementara itu Amerika yang diuntungkan.
Para analis mengatakan proposal tersebut pada dasarnya merupakan upaya Amerika untuk merebut aset-aset ini. Upaya yang muncul saat Brussels dan Washington memulai kembali negosiasi perdagangan mengenai tarif.
“Usulan tersebut serupa dengan bonus penandatanganan untuk kesepakatan damai yang sangat berpihak pada Rusia,” kata Agathe Demarais seorang peneliti senior di Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa yang berbasis di Berlin.
Fabian Zuleeg, kepala eksekutif European Policy Centre yang berbasis di Brussels menyebut, pengambilalihan aset-aset tersebut oleh Amerika sebagai hal yang “menjijikkan, tetapi menyatakan bahwa hal tersebut mungkin juga dapat diterima oleh Eropa .”Jika pada akhirnya itu adalah harga yang harus dibayar untuk sebuah kesepakatan yang baik.”
Setelah diskusi intensif antara Amerika, Jerman, Prancis, Inggris, dan perwakilan dari Komisi Eropa, skema investasi tersebut dihapus dari rancangan rencana perdamaian yang baru. Rusia telah mengisyaratkan penolakan totalnya terhadap rancangan baru tersebut.
Penyitaan cepat aset Rusia yang dibekukan oleh Uni Eropa tidak hanya akan mengamankan anggaran pertahanan Ukraina, tetapi juga memberdayakan Brussel di meja perundingan.
Menurut Demarais, Jika Uni Eropa bergegas menyita aset Bank Sentral Rusia sebelum Washington mengambilnya, blok tersebut mungkin dapat secara drastis mengekang minat Trump dalam kesepakatan yang buruk.
Komisi Eropa telah mengusulkan untuk mengambil alih kepemilikan langsung atas aset-aset tersebut. Di bawah kepemimpinan von der Leyen, Komisi Eropa kemudian dapat memberikan pinjaman kepada Ukraina. Utang yang hanya akan dilunasi jika Moskow memberikan reparasi perang kepada Kyiv.
Kanada Khawatir
Sebagian besar aset ini disimpan di lembaga kliring bernama Euroclear di Belgia. Namun Perdana Menteri Belgia Bart De Wever menolak menyetujui penggunaan aset-aset ini sebagai jaminan pinjaman besar untuk Ukrain dengan alasannya kekhawatiran bahwa Rusia akan membalas dendam terhadap kepentingan Belgia”Belgia adalah negara kecil dan pembalasan bisa sangat keras,” kata De Wever.
Namun, posisi Belgia dalam pencairan aset dipengaruhi oleh kebuntuan politik lokal terkait utang federal yang besar. Setelah berbulan-bulan pertikaian politik domestik yang berakhir pekan lalu dengan sebuah kesepakatan, para politisi dari Riga hingga Lisbon mulai berharap De Wever dapat mencabut keberatannya terhadap penyitaan aset Rusia.
Menteri Luar Negeri Swedia Maria Malmer Stenergar setelah pertemuan di Brussels pada hari Rabu , mengatakan bahwa waktunya terus berjalan. Dan dan bahwa penyitaan aset adalah satu-satunya pilihan pembiayaan realistis yang akan membuat perbedaan nyata dan yang paling adil bagi para pembayar pajak di Eropa.
Sedangkan Kaja Kallas, diplomat tertinggi Uni Eropa mengatakan sekarang ada dukungan luas Uni Eropa untuk Belgia.
Menurut Kallas Ini akan mengirimkan pesan terkuat kepada Moskow bahwa mereka tidak bisa menunggu eropa dan Eropa perlu mengambil keputusan ini dengan cepat.
Pada tanggal 18 Desember, De Wever akan bergabung dengan para pemimpin nasional Uni Eropa lainnya untuk menghadiri pertemuan puncak di Brussels. Pertemuan akan membahas antara lain penyitaan aset Rusia.

Chrisna Chanis Cara
Editor
